Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menangkap seorang pelaku penculikan anak setelah mendapatkan laporan dari masyarakat yang mengetahui keberadaan korban.

"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang segera melapor setelah melihat selebaran yang menampilkan foto korban dugaan kasus penculikan yang kami sebar, sehingga kasus penculikan anak ini akhirnya terungkap," ujar Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Berdasarkan informasi dari masyarakat itulah polisi kemudian membekuk pelaku berinisial AM di rumah kos, Jalan Karangan Gang 4 Surabaya.

Bocah 5 tahun berinisial SR, asal Manyar, Gresik, Jawa Timur, yang menjadi korbannya, juga ditemukan polisi di rumah kos tersebut.

SR dilaporkan hilang oleh ibunya, Siti Musharifah, yang diduga diculik oleh seorang pria bertato pada 16 Januari. Pria berusuia 33 tahun yang penuh tato di lengan kirinya itu baru dikenal Siti di atas bus yang berangkat dari Terminal Osowilangon Surabaya.

Mereka sama-sama turun di Kantor BRI Life Jalan Dr Soetomo Surabaya.

Saat itu, di kantor BRI Life Jalan Dr Soetomo, Siti sedang mengurus asuransi pendidikan buat putri ketiganya itu.

"Karena sudah kadung percaya dengan AM, meski baru dikenalnya di atas bus, Siti menitipkan SR kepadanya, sementara dia sibuk mengurus berkas asuransi," ucap Rudi.

Belakangan Siti baru menyadari putrinya dibawa kabur AM.

Kepada polisi, AM berdalih tergoda untuk menculik SR karena ingin memilikinya.

"Saya memiliki putri seusia dia, tapi dibawa oleh istri saya," katanya, saat dipertemukan dengan wartawan di Polrestabes Surabaya.

Pria asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir tangki air itu mengaku sedang berpisah dengan istrinya.

Kapolrestabes Rudi Setiawan mengakui AM selama menculik SR tidak pernah melayangkan tebusan uang.

"Sampai sekarang kami masih dalami motif dari kasus penculikan ini," katanya.