London (ANTARA News) - Sidang banding kasus 39 atlet Rusia yang diskorsing seumur hidup tidak boleh ikut Olimpiade karena terlibat doping, akan dimulai pekan depan, demikian diumumkan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), Kamis WIB.
CAS dalam pernyataannya mengatakan, sidang banding akan dimulai Senin (22/1) di Jenewa dan berlangsung hingga akhir pekan, sedangkan keputusannya diperkirakan pada pekan berikutnya.
CAS telah menerima permohonan dari 42 dari 43 atlet Rusia yang telah dihukum oleh Komisi Displin Komite Olimpiade Internasional (IOC), dan jumlah itu termasuk tiga atlet biathlon yang telah dijatuhi hukuman sehingga tidak akan disidangkan lagi pekan depan.
Hanya Maxim Belugin, atlet tim bobsleigh peringkat empat Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014, yang tidak mengajukan banding atas kasusnya.
Grigory Rodchenkov, mantan kepala badan antidoping Rusia, yang menjadi whistleblower kasus ini, dan pengacara Kanada Richard McLaren yang masuk dalam tim independen yang mengungkapkan kasus doping Rusia, dalam pengadilan banding nanti akan memberi kesaksian melalui video atau telepon.
Ke-42 atlet itu didiskualifikasi dalam berbagai event, tidak boleh ikut pada Olimpaide berikutnya, dan harus mengembalikan medali Olimpiade yang telah mereka raih, setelah laporan komisi independen kepada Badan Antidoping Dunia (WADA) memaparkan praktek doping yang meluas di Sochi.
IOC bulan lalu menskorsing Rusia untuk berpartisipasi pada Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 9-25 Februari 2018 sebagai lanjutan dari kasus manipulasi sistematik dalam penanganan doping di Rusia.
Meskipun demikian atlet Rusia masih boleh tampil sebagai individual jika mereka terbukti bersih dari doping.
Sidang banding 39 atlet Rusia terlibat doping dimulai pekan depan
18 Januari 2018 13:44 WIB
Kantor Badan Antidoping Dunia (WADA) di Montreal, Kanada. (REUTERS/Christinne Muschi)
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: