Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 12,38 poin atau 0,19 persen menjadi 6.456,89 pada pembukaan bursa Kamis, seiring berlanjutnya aksi beli saham oleh investor.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,17 poin (0,29 persen) menjadi 1.096,84.

"Masih bertahannya aksi beli, baik investor lokal dan asing menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG melanjutkan kenaikan," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.

Salah satu faktor yang mendorong investor masih berada dalam posisi beli, menurut dia, adalah perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang berlanjut pada tahun ini serta neraca perdagangan Indonesia 2017 yang mencatatkan surplus.

"Sentimen itu memberikan imbas positif pada pasar modal di dalam negeri," katanya.

Di sisi lain, dia menjelaskan, nilai tukar rupiah yang stabil terhadap dolar AS dan bursa saham di kawasan Asia yang menguat turut menjadi penopang IHSG.

Namun Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan potensi kenaikan lebih lanjut terbatas setelah IHSG menguat dalam beberapa hari terakhir.

"Pergerakan bagi IHSG bisa cenderung bervariasi," katanya.

Mengenai dampak perombakan kabinet baru-baru ini, dia menjelaskan, investor tidak bereaksi negatif karena perombakan tidak mencakup tim ekonomi yang merepresentasikan kepercayaan atas kebijakan ekonomi saat ini.

Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei naik 93,64 poin (0,36 persen) ke 23.953,49; indeks Hang Seng menguat 122,63 poin (0,38 persen) ke 32.106,04; dan Straits Times menguat 6,18 poin (0,17 persen) ke posisi 3.547,98.