Jakarta (ANTARA News) - Pendiri partai Hanura Wiranto yang juga Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menegaskan bahwa tidak ada musyawarah nasional luar biasa (munaslub) partai tersebut pasca mosi tidak percaya sejumlah DPD Hanura kepada Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang.

"Tidak ada itu istilah munaslub, kami akan lakukan evaluasi," kata Wiranto di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu.

Pada Selasa (16/1), sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) melayangkan mosi tidak percaya terhadap Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang alias OSO dan mendesak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura menggelar munaslub untuk melengserkan OSO.

Hal itu dipicu antara lain karena OSO memindahkan kewenangan penandatanganan surat keputusan soal pengangkatan kepengurusan tingkat Dewan Pimpinan Cabang Kota/Kabupaten ke tingkat DPP dari sebelumnya di tingkat DPC.

Kedua OSO dinilai melanggar pakta integritas yang salah satu isinya adalah menjaga soliditas partai, namun OSO malah memecat petinggi DPD Hanura tanpa alasan jelas, termasuk Sekjen Hanura Syarifudin Sudding.

Sudding mengklaim mosi tidak percaya diajukan 27 DPD dan lebih dari 400 DPC.

"Konflik internal biasa dalam kepartaian. Kami introspeksi, tapi tidak harus menghancurkan partai, prinsipnya saya mengajak ayo rukun karena tugas ke depan berat, OSO saya ajak bicara, kami sepakat introspeksi dan tetap melakukan usaha untuk kompak karena ini partai Hanura," tambah Wiranto.

Wiranto mengaku dirinya sebagai Ketua Dewan Pembina Hanura yakin konflik tersebut akan diselesaikan dalam satu hari.

"Hari ini juga selesai kok, akan kami atur, tidak akan kami jelaskan dulu. Tapi kami kembali lakukan langkah-langkah `zero option`, tidak ada pemecatan itu," ungkap Wiranto.

Wiranto juga menilai bahwa dirinya masih percaya kepada OSO.

"Tidak usah bicara teknis, partai saya dirikan dan bangun, dan saya percaya OSO melanjutkan itu. Hanura kekuatannya di hati nurani, kami menyelesaikannya secara hati nurani, pecat-memecat urusan internal kami, kami tidak mau urusan internal terkespos ke publik karena yang bisa selesaikan hanya kita," jelas Wiranto.

Oesman Sapta juga mengatakan bahwa Hanura punya AD/ART untuk menyelesaikan masalah mereka.

"Orang coba pecah belah saya dengan Pak Wiranto, tidak mungkin karena saya menjalankan tugas yang diperintahkan Wiranto. Jadi menertibkan, ada kekurangan saya luruskan, dan kalau ada yang tidak terima tentu diambil langkah yang cepat demi mengamankan partai di situasi partai sedang menghadapi verifikasi faktual," kata OSO.