Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta dokter kepresidenan Gedung Putih untuk mengadakan tes kognitif selama pemeriksaan fisik sang presiden pekan lalu, walaupun dokter menyatakan tes semacam itu tidak perlu.

"Saya tak mengkhawatirkan kemampuan kognitif dia," kata Dr. Ronny Jackson kepada wartawan, Selasa waktu AS, seperti dikutip laman CNN.com.

Dia menyatakan tes kesehatan itu ditempuh atas permintan Presiden Trump dan hasilnya normal.

Menjelang uji kognitif itu, Gedung Putih menyatakan tes ketajaman mental tidak dimasukkan.

Sebelum itu muncul pertanyaan luas dari publik mengenai kelaikan mental Trump dalam mengemban tugas presiden menyusul beredarnya buku kontroversial yang menyatakan orang-orang dekat Presiden Trump sendiri mengkhawatirkan stabilitas mental bos mereka.

Menjawab sinyalemen itu, Trump mencuit di Twitter bahwa dia orang "jenius yang sangat stabil."

"Trump mendapat nilai luar biasa 39 untuk kesehatan," kata dokter Gedung Putih.

Tim dokter Gedung Putih juga menyatakan Jackson telah berbicara kepada wartawan bahwa Trump mempunyai skor 30/30 untuk Montreal Cognitive Assessment, yang biasa digunakan para profesional kesehatan dalam mendeteksi pelemahan daya kognitif dan penyakit Alzheimer.

Namun menurut dokter Gedung Putih juga, Trump terbilang kelebihan bobot badan karena berat badannya sekarang 108 kg dengan tinggi badan 180 cm.

Trump dan dokternya telah membahas diet dan olah raga selama pemeriksaan fisik pekan lalu itu, dan keluar target menurunkan badan antara 5 sampai 7 kg.