Sungai Citarum pemasok utama air Jawa Barat dan Jakarta
16 Januari 2018 17:19 WIB
Dokumentasi warga mengamati buih busa limbah pabrik di aliran sungai Citarum, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/9/2017). Pemerintah Jawa Barat mencatat, 370 perusahaan di Bandung Raya ikut berkontribusi mencemari Sungai Citarum. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bandung (ANTARA News) - Keberadaan Sungai Citarum yang bermuara di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sangat penting karena menyuplai 80 persen air untuk Jawa Barat dan DKI Jakarta, baik untuk konsumsi maupun pertanian.
Saat ini status Sungai Citarum masih mengkhawatirkan dan masuk dalam kategori terkotor di dunia.
Pencemaran yang terjadi saat ini bisa mengancam kelangsungan hidup generasi muda dan apabila tercemar, maka akan berpengaruh pada kualitas sayur, ternak, dan ikan karena terkontaminasi limbah.
Hal ini, menurut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, yang membuat Presiden Joko Widodo menaruh perhatian lebih terhadap sungai Citarum.
"Selain itu Pak Presiden juga meminta pertengahan Januari sudah dimulai proses revitalisasi dari hulu. Ini program bukan untuk kita yang masuk generasi check out, ini penting untuk generasi masa depan," kata dia, di Bandung, Selasa.
Supaya bisa lebih efektif, semua pihak terkait harus bersinergi; di antaranya soal mobilisasi dana yang tidak sedikit. "Jadi selama ini, upaya penanganan berjalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu dari sekarang kita harus bekerjasama," kata dia.
Pandjaitan akan menindak tegas semua pihak yang menghalangi-halangi rehabilitasi atau perusak Sungai Citarum, apakah itu warga setempat ataupun perusahaan perusak lingkungan.
Saat ini status Sungai Citarum masih mengkhawatirkan dan masuk dalam kategori terkotor di dunia.
Pencemaran yang terjadi saat ini bisa mengancam kelangsungan hidup generasi muda dan apabila tercemar, maka akan berpengaruh pada kualitas sayur, ternak, dan ikan karena terkontaminasi limbah.
Hal ini, menurut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, yang membuat Presiden Joko Widodo menaruh perhatian lebih terhadap sungai Citarum.
"Selain itu Pak Presiden juga meminta pertengahan Januari sudah dimulai proses revitalisasi dari hulu. Ini program bukan untuk kita yang masuk generasi check out, ini penting untuk generasi masa depan," kata dia, di Bandung, Selasa.
Supaya bisa lebih efektif, semua pihak terkait harus bersinergi; di antaranya soal mobilisasi dana yang tidak sedikit. "Jadi selama ini, upaya penanganan berjalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu dari sekarang kita harus bekerjasama," kata dia.
Pandjaitan akan menindak tegas semua pihak yang menghalangi-halangi rehabilitasi atau perusak Sungai Citarum, apakah itu warga setempat ataupun perusahaan perusak lingkungan.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: