Indeks DAX-30 Jerman ditutup melemah 0,34 persen
16 Januari 2018 05:07 WIB
Harga indeks saham Jerman, DAX, terlihat di bursa saham di Frankfurt, Jerman, Kamis (28/12/2017). (REUTERS/Staff/Remote)
Frankfurt (ANTARA News) - Saham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada Senin (15/1), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt melemah 44,52 poin atau 0,34 persen, menjadi 13.200,51 poin.
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan sahamnya jatuh 3,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan bahan bangunan multinasional HeidelbergCement dan pemasok peralatan cuci ginjal Fresenius Medical, yang masing-masing kehilangan 1,10 dan 0,85 persen.
Di sisi lain, perusahaan media massa Eropa ProSiebenSat.1 mencatat keuntungan paling besar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan sahamnya meningkat 2,78 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan farmasi Merck yang menguat 0,99 persen, dan kelompok energi RWE naik 0,70 persen.
Perusahaan manufaktur elektronik Siemens adalah saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 191,55 juta euro (235,16 juta dolar AS), demikian Xinhua.
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan sahamnya jatuh 3,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan bahan bangunan multinasional HeidelbergCement dan pemasok peralatan cuci ginjal Fresenius Medical, yang masing-masing kehilangan 1,10 dan 0,85 persen.
Di sisi lain, perusahaan media massa Eropa ProSiebenSat.1 mencatat keuntungan paling besar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan sahamnya meningkat 2,78 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan farmasi Merck yang menguat 0,99 persen, dan kelompok energi RWE naik 0,70 persen.
Perusahaan manufaktur elektronik Siemens adalah saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 191,55 juta euro (235,16 juta dolar AS), demikian Xinhua.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: