Selasar BEI roboh, polisi bilang "aneh tapi nyata"
15 Januari 2018 19:59 WIB
Pekerja memperhatikan kerusakan yang terjadi akibat ambruknya jembatan penghubung di dalam gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/1/2018). Sejumlah orang terluka akibat peristiwa tersebut. (ANTARA /Elo/Adm)
Jakarta (ANTARA News) - Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkapkan keheranannya atas robohnya selasar di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin siang pukul 12.10 WIB tadi yang disebutnya sebagai kejadian yang mengejutkan.
"Kalau ini bangunan tua, mungkin saja terjadi (roboh). Tapi bangunan sebagus itu (roboh), menurut saya ini aneh tapi nyata," kata Setyo di Gedung BEI, Jakarta, Senin petang.
Setyo mengatakan polisi akan menyelidiki desain konstruksi dan mengecek ketahanan bangunan. "Bangunan punya blueprint. Pasti ada kekuatannya untuk berapa tahun. Ini akan diselidiki," katanya.
Sejauh ini Setyo belum menemukan informasi ada tanda-tanda kegagalan struktur bangunan sebelum roboh.
Selain memeriksa desain bangunan, polisi juga akan memeriksa kontraktor yang dulu membangun selasar itu.
Setyo lalu menjelaskan informasi terbaru mengenai data jumlah korban. Menurut dia, jumlah korban luka akibat peristiwa ini adalah 72 orang.
"Ada tiga orang di RS Jakarta yang sudah diperbolehkan pulang," katanya.
Mereka mengalami luka ringan, luka sedang hingga luka berat yang sebagian besar menderita patah tulang.
Para korban dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo, RS MRCCC Siloam Semanggi, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dan Rumah Sakit Jakarta.
"Kalau ini bangunan tua, mungkin saja terjadi (roboh). Tapi bangunan sebagus itu (roboh), menurut saya ini aneh tapi nyata," kata Setyo di Gedung BEI, Jakarta, Senin petang.
Setyo mengatakan polisi akan menyelidiki desain konstruksi dan mengecek ketahanan bangunan. "Bangunan punya blueprint. Pasti ada kekuatannya untuk berapa tahun. Ini akan diselidiki," katanya.
Sejauh ini Setyo belum menemukan informasi ada tanda-tanda kegagalan struktur bangunan sebelum roboh.
Selain memeriksa desain bangunan, polisi juga akan memeriksa kontraktor yang dulu membangun selasar itu.
Setyo lalu menjelaskan informasi terbaru mengenai data jumlah korban. Menurut dia, jumlah korban luka akibat peristiwa ini adalah 72 orang.
"Ada tiga orang di RS Jakarta yang sudah diperbolehkan pulang," katanya.
Mereka mengalami luka ringan, luka sedang hingga luka berat yang sebagian besar menderita patah tulang.
Para korban dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo, RS MRCCC Siloam Semanggi, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dan Rumah Sakit Jakarta.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
Tags: