Jalur penghubung Palabuhanratu-Simpenan tertimbun longsor
15 Januari 2018 16:35 WIB
Ilustrasi - Petugas menggunakan alat berat untuk menyingkirkan material longsor di jalur lintas selatan (JLS) Pacitan, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (30/11/2017). (ANTARA/Destyan Sujarwoko)
Sukabumi (ANTARA News) - Jalur penghubung Kecamatan Palabuhanratu-Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Cisarakan kembali tertimbun longsor.
"Pada bencana yang terjadi di RT 22, RW 09, Desa Loji, Kecamatan Simpenan ini tidak ada korban jiwa namun jalur penghubung antarkecamatan yang juga jalan Provinsi Jabar tersebut tertutup material longsor," kata Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin, (15/1) pagi itu jalur penghubung yang berada di kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu (GNCP) sempat tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Bahkan, untuk menyingkirkan meterial longsor yang berasal dari tebing seperti limpur, tanah, berbatuan hingga akar pohon diperlukan alat berat.
Hingga kini petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Polres Sukabumi, Polsek Simpenan, anggota TNI, relawan dan unsur pemerintahan dibantu warga masih bergotong royong membersihkan material longsor tersebut.
"Untuk kendaraan roda dua sudah bisa melintas, tetapi kami imbau pemotor untuk berhati-hati karena jalan masih licin karena lumpur. Ditambah kondisi cuaca masih gerimis," tambahnya.
Sementara, Kapolsek Simpenan AKP Aguk Khusaeni mengatakan untuk penanggulangan bencana tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Muspika Simpenan dan BPBD.
"Kami mengimbau kepada pengendara kendaraan dan warga untuk selalu waspada, apalagi hujan berpotensi turun kembali yang bisa saja longsor susulan terjadi lagi," katanya.
"Pada bencana yang terjadi di RT 22, RW 09, Desa Loji, Kecamatan Simpenan ini tidak ada korban jiwa namun jalur penghubung antarkecamatan yang juga jalan Provinsi Jabar tersebut tertutup material longsor," kata Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin, (15/1) pagi itu jalur penghubung yang berada di kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu (GNCP) sempat tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Bahkan, untuk menyingkirkan meterial longsor yang berasal dari tebing seperti limpur, tanah, berbatuan hingga akar pohon diperlukan alat berat.
Hingga kini petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Polres Sukabumi, Polsek Simpenan, anggota TNI, relawan dan unsur pemerintahan dibantu warga masih bergotong royong membersihkan material longsor tersebut.
"Untuk kendaraan roda dua sudah bisa melintas, tetapi kami imbau pemotor untuk berhati-hati karena jalan masih licin karena lumpur. Ditambah kondisi cuaca masih gerimis," tambahnya.
Sementara, Kapolsek Simpenan AKP Aguk Khusaeni mengatakan untuk penanggulangan bencana tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Muspika Simpenan dan BPBD.
"Kami mengimbau kepada pengendara kendaraan dan warga untuk selalu waspada, apalagi hujan berpotensi turun kembali yang bisa saja longsor susulan terjadi lagi," katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: