Jakarta (ANTARA News) - Rapat Badan Musyawarah DPR RI pada Senin siang memutuskan akan menggelar Rapat Paripurna DPR dengan agenda melantik Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR pada Senin sore.

"Keputusan Bamus untuk melaksanakan Rapat Paripurna DPR hari ini pukul 16.00 WIB dengan agenda pelantikan," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem Jhonny G. Plate di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Rapat Badan Musyawarah, menurut dia, hanya membahas surat masuk dari Fraksi Golkar yang mengusulkan Bambang Soesatyo menjadi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto, yang menjadi terdakwa kasus korupsi dalam pengadaan KTP elektronik.

Bendahara Fraksi PDI Perjuangan Alex Indra Lukman mengatakan Rapat Badan Musyawarah sengaja menentukan Rapat Paripurna sore hari agar anggota DPR yang sedang berada di luar kompleks parlemen bisa menghadiri acara pelantikan.

"Rapat Konsultasi Pengganti Bamus memiliki kewenangan untuk menetapkan jadwal Rapat Paripurna," ujarnya.

Dia mengatakan Rapat Badan Musyawarah memberikan ruang kepada 560 anggota DPR untuk menghadiri Rapat Paripurna DPR.

Ketua Fraksi Partai Hanura Nurdin Tampubolon menjelaskan seluruh persyaratan yang dibutuhkan dalam melantik Bambang sudah terpenuhi, termasuk di antaranya yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ketua Fraksi Golkar dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar yang ada di DPR.

"Sehingga Beliau memang sudah bersyarat untuk dilantik menjadi Ketua DPR RI kira-kira setahun lebih atau sampai Oktober 2019," katanya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto hari ini mengumumkan keputusan partai mengajukan Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR pengganti Setya Novanto.

"Bambang Soesatyo memiliki pangalaman panjang di DPR sehingga memahami hakikat sistem dan kelembagaan DPR, memiliki konseptual dalam ide dan gagasan. Dan Pak Bambang merupakan alumni wartawan sehingga dapat berkomunikasi yang baik," katanya.