Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Satu ledakan bom melukai seorang pejabat kelompok Palestina HAMAS di Kota Sidon, Lebanon, pada Minggu, menghancurkan mobilnya, kata sumber keamanan dan stasiun televisi al-Manar Hizbullah.

Pejabat yang menjadi target adalah Mohamed Hamdan, yang juga dikenal sebagai Abu Hamza, kata sumber dan al-Manar. Dia "terluka ringan" dalam serangan itu, seorang pejabat HAMAS di Sidon, Ayman Shanaa, mengatakan kepada stasiun televisi Palestina, Paltoday.

Ledakan itu menghancurkan BMW perak Hamdan dan menyebabkan asap membubung ke langit di atas Sidon, 40 kilometer (25 mil) selatan Beirut, rekaman televisi dari tempat kejadian yang disiarkan oleh stasiun televisi Lebanon menunjukkan.

Saksi mata mengatakan bahwa orang yang menjadi sasaran serangan tersebut tampaknya terluka di kaki. Dia dibawa ke rumah sakit tempat dia dirawat karena luka-lukanya.

Sidon adalah lokasi bagi dua dari 12 kamp pengungsi Palestina di Lebanon. Serangan tersebut terjadi di daerah perumahan di Sidon utara.

Negara-negara Arab pekan lalu mengatakan akan segera melakukan langkah diplomatik membujuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya di wilayah yang direbut Israel pada perang tahun 1967, kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.

Enam menteri luar negeri Arab bertemu di Amman untuk menindaklanjuti keputusan-keputusan yang diambil Liga Arab sebelumnya menanggapi langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Desember mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah keputusan yang membalik kebijakan AS mengenai Timur Tengah yang telah berlaku selama beberapa dekade.

Sebuah komite yang beranggota Mesir, Maroko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, pihak Palestina dan dikepalai oleh Yordania dibentuk setelah sidang darurat Liga Arab di Kairo beberapa saat setelah keputusan Trump yang menyerukan Washington agar membatalkan keputusannya.

Liga Arab menyatakan pada waktu itu langkah tersebut akan memicu kekerasan di kawasan dan melukiskan pengumuman Trump sebagai "pelanggaran hukum internasional yang berbahaya" yang tak memiliki dampak hukum.

Safadi mengatakan para menteri akan merekomendasikan serangkaian langkah untuk menyelenggarakan pertemuan para menteri Liga Arab yang dijadwalkan akhir bulan ini,

Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan pertemuan tingkat menteri juga akan membahas peran Washington dalam pemeliharaan perdamaian Arab-Israel di masa depan yang negara-negara anggota menyatakan sekarang dibahayakan oleh apa yang mereka lihat bias AS terhadap Israel.

Negara-negara Arab juga akan membahas apakah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi luar biasa bagi para pemimpin mereka atau menunggu sampai KTT yang dijadwalkan di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, pada akhir Maret, katanya.