Phnom Penh (ANTARA News) - Sebuah pesawat yang membawa 13 warga Korea Selatan, tiga Republik Cheko dan empat awak dari candi Angkor Wat yang terkenal, jatuh di gunung yang berselimut-hutan di provinsi pantai Kampot, Senin, beberapa pejabat mengatakan. Belum ada kabar mengenai orang yang selamat. "Pesawat itu jatuh di jajaran gunung Kom Chhay. Saya telah mengirim empat mobil ambulans ke tempat kecelakaan," kata gubernur Kampot Thach Khorn. Para pejabat telah menemukan reruntuhan pesawat itu di satu bagian terpencil dari hutan lebat 130 Km di baratdaya ibukota negara Asia Tenggara itu, Phnom Penh. Para penolong di tempat itu, yang berada di luar jangkauan jaringan HP, tidak memiliki kabar mengenai kemungkinan orang selamat, ia menambahkan. Pesawat AN-24 itu, yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan PMT Air yang bermarkas di Phnom Penh, sedang dalam penerbangan dari kota Siem Reap di Kamboja tengah ke tempat peristirahatan tepi pantai Sihanoukville ketika hilang agak siang, beberapa pejabat bandara mengatakan. Pelayanan udara antara Sien Reap, yang menampung kompleks candi Angkor Wat yang telah berusia 800 tahun, dan Sihanoukville dibuka kembali Januari 2007 setelah kekosongan lama pada saat perang saudara Kamboja. Dimulainya lagi rute internal tersebut dipuji sebagai pertanda lainnya dari pemulihan cepat bekas jajahan Perancis itu dari kehancuran yang diakibatkan oleh Khmer Merah pimpinan Pol Pot selama empat tahun mereka berkuasa dari 1975 hingga 1979. Kamboja telah menarik lebih dari 1,7 jutawisatawan tahun lalu, kebanyakan dari mereka tertarik ke Angkor Wat. Kementerian luar negeri Korea Selatan memastikan 13 warga Korea Selatan dalam penerbangan itu, tapi tidak mengeluarkan nama mereka, AFP melaporkan.(*)