Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), pada Jumat ini, menguji kesiapan arena pertandingan turnamen Indonesia Masters, Istora Senayan, yang hampir 100 persen rampung direnovasi.

Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Indonesia Masters 2018 Achmad Budiharto mengatakan ada tiga aspek utama yang menjadi fokus dalam uji coba, diantaranya karpet dan lantai dasar lapangan (flooring), pencahayaan lapangan (lighting) dan kondisi angin di lapangan.

"Setelah dites beberapa atlet, memang masih perlu penyesuaian lagi, terutama dari kondisi arah angin. Walaupun tidak terlalu mengganggu seperti yang kami khawatirkan di awal," ujar Budiharto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PP PBSI tersebut dalam pernyataannya.

Direktur Turnamen BWF, Darren Parks, menilai sebelum perbaikan, Istora Senayan memang sangat membutuhkan renovasi untuk mengejar ekspektasi sebagai arena olahraga terkini, dan hasil renovasi Istora ini, memenuhi harapan tersebut.

"Istora adalah stadion yang menjadi ikon dan yang sangat dicintai penggemar bulutangkis. Tetapi Istora memang sangat butuh perbaikan untuk memenuhi ekspektasi sebagai venue olahraga terkini. Perbaikan ini telah menjadikan Istora memenuhi harapan tersebut, kami menantikan momen-momen bersejarah selanjutnya di Istora," kata Darren.

Istora Senayan diketahui akan kembali menjadi saksi bisu serunya penyelenggaraan turnamen bulutangkis kelas dunia Indonesia Masters pada 23-28 Januari 2018 mendatang.

Dan sejauh ini, perbaikan Istora tentunya membuat stadion ini jauh lebih baik. Selain dari pengaturan tempat duduk penonton yang kini menjadi "single seating" yang tentunya menjadi lebih nyaman, pencahayaan stadion juga semakin baik dengan penggunaan jenis lampu LED.

"Jenis lampu yang dipakai ini adalah LED, tidak ada heating. Walaupun sudah 2000 lumens, tetapi tidak panas, akan membuat pemain lebih nyaman. Di JCC kemarin, kami pakai 1200 lumens tetapi pemain sudah merasa gerah, karena jenis lampunya berbeda. LED terangnya oke dan tidak panas," ujar Budiharto.

Budiharto menilai kesiapan Istora Senayan hingga saat ini sudah mencapai 95 persen menjelang Indonesia Masters 2018.

"Mudah-mudahan tidak perlu khawatir bocor lagi. Kebocoran ini memang menjadi momok buat gedung-gedung lama, karena stadion yang bocor pasti akan mengganggu jalannya pertandingan," tutur Budiharto

Selain itu, Budiharto bersyukur bulutangkis mendapat dua kesempatan menjajal Istora sebelum Asian Games 2018 nanti. Selain Daihatsu Indonesia Masters 2018, kejuaraan Indonesia Terbuka Level 2 (BWF World Tour Super 1000) juga akan dilangsungkan di Istora pada Juli mendatang.

Akan tetapi, Indonesia Masters 2018, sebut Budiharto, berbeda dengan turnamen uji coba (test event) Asian Games 2018. Karena menurutnya "test event" Asian Games 2018 memiliki ketentuan-ketentuan yang lebih kompleks.

"Test event itu harus divisualisasikan seperti pelaksanaan event itu sendiri. Artinya kalau Asian Games itu ada nomor beregu dan perorangan, berarti harus dilaksanakan, termasuk fasilitas pendukung seperti athlete village, sistem katering, transportasi, sudah harus mensimulasikan semua, termasuk komitmen dengan sponsor," ucap Budiharto menambahkan.