173 kontrak pengadaan tahun anggaran 2018 TNI AL ditandatangani
Dokumentasi Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, saat menyampaikan keterangan pers seusai penandatanganan kontrak kolektif pengadaan barang dan jasa Tahun Anggaran 2017 di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta, Rabu (11/1/2017). Kontrak yang ditandatangani berjumlah 215 macam dengan total nilai Rp 2,22 triliun, meliputi kontrak pengadaan sistem kesenjataan senilai Rp 1,6 triliun, sarana prasarana Rp 409 miliar, perlengkapan personil Rp 118 miliar, sarana dan prasarana pendidikan Rp 48 miliar serta penelitian dan pengembangan Rp 12 miliar. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa) ()
Penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa itu berlangsung di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jumat, antara para pejabat pemakai anggaran di lingkungan TNI AL dengan para mitra kerja mereka.
Supandi menyatakan, semua proses pengadaan barang dan jasa ini telah memenuhi kriteria dan prosedur pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah. Selain itu, proses pengawasan dan evaluasi terus-menerus dilakukan TNI AL agar pemakaian anggaran itu benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.
“Dengan kegiatan bisa dilaksanakan secara dini pada awal tahun maka bisa mempercepat daya serap anggaran TNI AL dan menghindari aktivitas lintas tahun. Dengan begitu, kami harapkan bisa memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan ekonomi di Indonesia secara umum dan pembangunan kekuatan pertahanan TNI AL secara khusus,” kata dia.
Dibandingkan tahun anggaran 2017, jumlah dan nilai kontrak yang ditandatangani pada 2018 itu lebih sedikit. Salah satu penyebabnya adalah pada 2017 itu banyak kontrak pengadaan barang dan jasa yang bersifat tahun jamak.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018