Jakarta (ANTARA News) - Para petugas imigrasi Amerika Serikat pada Rabu menggerebek hampir 100 toko 7-Eleven di seantero negeri serta menangkap 21 orang yang dicurigai sebagai penduduk ilegal.

Keimigrasian juga memberikan tenggat waktu sempit bagi para pemilik toko waralaba tersebut untuk membuktikan bahwa para pegawai mereka memiliki izin kerja.

Penggerebekan itu merupakan operasi terbesar yang dilaksanakan di tempat kerja oleh Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) sejak Presiden Donald Trump asal Partai Republik mulai menjalankan jabatannya pada Januari tahun lalu, kata juru bicara ICE Danielle Bennett melalui surat elektronik.

"Tindakan yang dijalankan hari ini merupakan pesan kuat kepada para pelaku bisnis AS yang merekrut dan mempekerjakan tenaga kerja ilegal: ICE akan menegakkan hukum, dan jika ada yang melanggar aturan, mereka akan dimintai pertanggungjawaban," kata Wakil Direktur ICE Thomas Homan dalam suatu pernyataan.

Tindakan keras terhadap para imigran ilegal, termasuk dengan membangun dinding pemisah di perbatasan dengan Meksiko, merupakan standar yang ditetapkan Trump pada saat kampanye pemilihan presiden AS pada 2016.

Saat melakukan pertemuan di Gedung Putih pada Selasa, Trump mendesak para anggota parlemen untuk segera membuat kesepakatan yang disokong dua partai terkait program "Dreamers" sebelum melangkah ke rancangan undang-undang yang menyeluruh.

"Dreamers" merupakan istilah yang mengacu pada orang-orang yang datang secara ilegal di Amerika Serikat ketika mereka masih dalam usia kanak-kanak.

"Pemberitahuan soal pemeriksaan" disampaikan pada Rabu kepada 98 toko 7-Eleven di 17 negara bagian dan District of Columbia mulai pukul 06.00 waktu setempat.

Para pemilik dan manager diberi waktu selama tiga hari kerja untuk memperlihatkan dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa para karyawan mereka merupakan penduduk legal di AS. Jika tidak, mereka terancam menghadapi hukuman sipil dan kriminal, kata ICE.

Negara-negara bagian, tempat para pemilik dan manager toko 7-Eleven mendapat pemberitahuan pemeriksaan, adalah California, Colorado, Delaware, Florida, Illinois, Indiana, Maryland, Michigan, Missouri, Nevada, New Jersey, New York, North Carolina, Oregon, Pennsylvania, Texas dan Washington, kata ICE.

7-Eleven, yang berpusat di Irving, Texas, memiliki 60.000 toko di 18 negara, termasuk 8.500 di Amerika Serikat, menurut laman perusahaan jaringan waralaba tersebut.