Jakarta (ANTARA News) - Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi pada Rabu mengumumkan pembentukan modal ventura, Alliance Ventures, yang bakal menggelontorkan dana hingga 1 miliar dolar AS untuk mendukung inovasi terbuka hingga lima tahun ke depan.

Modal ventura tersebut menyiapkan dana hingga 200 juta dolar AS sepanjang tahun pertamanya untuk berinvestasi di beragam startup dan inovasi terbuka bermitra dengan rintisan teknologi dengan fokus pada mobilitas baru, termasuk elektrifikasi kendaraan, sistem swakemudi, konektivitas dan kecerdasan buatan (AI).

Alliance Ventures diproyeksi menjadi modal ventura industri otomotif terbesar sejalan dengan visi Alliance 2022 aliansi otomotif tersebut, demikian pengumuman yang disiarkan laman resmi Nissan, Rabu.

"Pendekatan inovasi terbuka kami akan membuat kami bisa berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahan start-up dan rintasn teknologi yang akan mendapat keuntungan dari aliansi skala global ini," kata Chairman sekaligus CEO Renault-Nissan-Mitsubishi, Carlos Ghosn.

"Modal ventura ini merefleksikan semangat kolaborasi dan pola pikir kewirausahaan sebagai inti dari aliansi ini," ujarnya mnambahkan.

Alliane Ventures dipimpin oleh Francois Dossa yang berpengalaman 20 tahun di sektor investasi perbankan dan enam tahun di dalam aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, termasuk jabatan terakhirnya sebagai CEO Nissan Brazil.

Proyek perdana

Alliance Ventures sudah menyetujui investasi strategis perdana ke Ionic Materials, sebuah perusahaan menjanjikan yang mengembangkan materi baterai padat tanpa cobalt yang bermarkas di Amerika Serikat.

Akuisisi saham Ionic akan diikuti langkah kesepakatan pengoperasian bersama bidang penelitian dan pengembangan (litbang/R&D).

Ionic, yang bermarkas di Massachusetts, merupakan perintis pengembangan elektrolit polimer padat yang meningkatkan performa dan efisiensi biaya untuk baterai berkepadatan energi tinggi untuk keperluan otomotif dan beragam penggunaan lainnya.