Jakarta (ANTARA News) - Salah satu pasar online terbesar Tanah Air, Bukalapak, merencanakan akan membangun pusat penelitian dan pengembangan di Bandung, dalam waktu dekat.


"Kami mau buka kantor di Bandung tentang internet of things, drone delivery, blockchain, machine learning, semua teknologi baru digodok di sana," kata pendiri sekaligus pimpinan Bukalapak, Achmad Zaky, saat jumpa pers perayaan ulang tahun perusahaan tersebut yang ke-8, di Jakarta, Rabu petang.




Pembangunan pusat riset merupakan salah satu fokus Bukalapak untuk dikerjakan tahun ini, selain mengembangkan produk dan layanan bagi konsumen mereka.




Zaky memperkirakan pusat riset ini akan mulai dibangun pertengahan tahun ini dan sudah bisa beroperasi tahun depan.




Rencananya, Bukalapak akan bekerja sama dengan kampus-kampus teknologi di Bandung, salah satu alasan mengapa pusat riset dibangun di sana adalah karena kota tersebut banyak memiliki perguruan tinggi bidang teknologi.




Menurut Zaky, saat ini sudah ada 20 orang tim teknisi yang akan menjadi sumber daya manusia di pusat riset itu. Ia mengharapkan jumlahnya bertambah hingga sepuluh kali lipat saat pusat riset beroperasi nanti.




Adapun pusat riset tersebut akan digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak maupun perangkat keras.




Bukalapak mencatat pertumbuhan transaksi tiga kali lipat sepanjang 2017. Jumlah transaksi e-commerce tersebut per hari mencapai 320 ribu orang.





Sementara itu, jumlah pengguna aktif bulanan Bukalapak di Indonesia saat ini berjumlah 35 juta orang.