Damaskus (ANTARA News) - Militer Israel melancarkan serangan udara dan menembakkan roket ke beberapa target di Suriah semalam, menyebabkan kerusakan di dekat posisi militer menurut militer Suriah pada Selasa waktu setempat.

Angkatan Udara Israel melancarkan serangan-serangan ke area Qutayfeh di timur laut Damaskus, memicu militer Suriah membalas dan "menghantam salah satu pesawatnya" menurut pernyataan militer Suriah yang dikutip AFP.

Menurut militer Suriah, pertahanan udara Suriah mencegat satu roket, tetapi beberapa lainnya menyerang "di dekat posisi militer, menyebabkan kerusakan material".

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang yang berbasis di Inggris, menyebutkan serangan udara itu menyasar tentara Suriah dan depot senjata Hizbullah.

Serangan tersebut memicu "ledakan dan kebakaran beruntun, menyebabkan kerusakan material" di depot, tempat menyimpan rudal darat ke darat di antara senjata lainnya menurut Observatorium.

Angkatan Darat Suriah juga mengatakan bahwa Israel meluncurkan rudal darat ke darat ke arah Suriah dari wilayah pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan, tetapi mereka mencegat rudal itu.

Dalam surat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Luar Negeri Suriah menyeru Dewan Keamanan PBB "mengecam agresi mencolok Israel...dan untuk menyetujui kebijakan tegas dan segera untuk mengakhirinya" menurut siaran kantor berita SANA.

Israel merebut area 1.200 kilometer persegi Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.

Suriah dan Israel secara teknis masih dalam keadaan perang dan negara Yahudi itu menghadapi perang menghancurkan dengan Hizbullah pada 2006.

Para pejabat Israel khawatir Hizbullah dan rezim Suriah yang merupakan sekutu Iran mendapat pijakan strategis di Suriah bersama pendukung kunci pemerintah, Rusia.

Militer Israel melancarkan beberapa serangan ke tentara Suriah dan gerakan Syiah Lebanon Hizbullah sekutunya sejak awal konflik di Suriah pada 2011.

Pada Desember, jet tempur Israel mengebom area dekat Damaskus yang mencakup pusat riset dan gudang tempat penyimpanan senjata dan amunisi rezim dan sekutunya menurut Observatorium.

Pada September, serangan Israel menghantam depot senjata di bandara Damaskus milik Heibullah menurut pemantau itu.

Israel jarang mengonfirmasi serangan-serangan itu, namun mengakui serangan terhadap konvoi senjata untuk Hizbullah.(kn)