Kapolda Jatim cek kesiapan anggota Brimob amankan Pilkada 2018
9 Januari 2018 16:49 WIB
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin (kedua kanan) memasuki ruangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Surabaya, Senin (8/1/2018). Kapolda Jawa Timur memastikan pengamanan selama masa pendaftaran Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur pada 8-10 Januari. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Sidoarjo (ANTARA News) - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin, Selasa mengunjungi Markas Komando Korps Brimob di Sidoarjo guna mengecek kesiapan dalam pengamanan (PAM) Pilkada serentak 2018 di Jawa Timur.
Dalam kunjungan itu Kapolda juga memberi semangat dan apresiasi terhadap anggota Brimob yang baru pulang BKO (bantu kendali operasi) dalam operasi "Aman Nusa Satu" di Papua.
"Alhamdulillah, personel kembali semuanya dengan selamat dan sehat. Saya juga ingin mengecek kesiapan kesatuan Brimob Polda jatim dalam rangka menghadapi Pilkada serempak yang ada di Jawa Timur," kata Machfud Arifin.
Machfud yakin anggota Brimob Polda Jatim sudah terlatih dalam segala hal. Sebab, Brimob Polda Jatim berpengalaman dalam menjaga dan mengamankan wilayah maupun daerah di Indonesia yang rawan konflik seperti menjadi BKO dalam pengamanan Pilkada di DKI Jakarta 2017.
"Saya berharap, di Jatim anggota Brimob bisa melaksanakan pengamanan dengan baik. Punya nilai-nilai tambah, bukan hanya sekedar mengamankan saja. Tapi bisa membuat maupun mengajak masyarakat berpartisipasi dalam Pilkada," kata dia.
Selain itu, Brimob juga dituntut untuk humanisme sehingga membuat masyarakat gembira, dan masyarakat tidak ketakutan saat melihat anggota di lapangan. Dengan begitu masyarakat akan senang hati datang dan mencoblos serta memilih pemimpin Jatim sesuai dengan harapan.
"Brimob juga dilatih untuk humanis. Brimob kan bagian dari polisi, dan punya nilai-nilai humanis. di Papua terbukti disayangi oleh masyarakat," ujar alumnus Akpol tahun 1986 itu.
Ditanya perihal latihan khusus Brimob dalam pengamanan Pilkada Jatim, Machfud menyatakan, Brimob tetap kembali pada tugas pokoknya. Yakni hadir pada saat situasi yang memang Brimob harus hadir.
Namun Machfud menegaskan pengamanan pilkada diutamakan dari Polres setempat, dan anggota Sabhara. Jika tidak memungkinkan, Brimob hadir, turun, dan menuntaskan persoalan yang ada.
"Brimob yang kita miliki disini sebanyak 2.003 pesronel. Tetapi nantinya tidak semuanya dikerahkan, kan mako juga harus dijaga. Pada prinsipnya bisa digunakan sepenuhnya. PAM Pilkada Jatim juga dibantu teman-teman dari TNI, sehingga bisa bersama-sama menjaga keamanan," tegasnya.
Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Jatim Kombes Pol Wijatmika mengaku bangga atas kunjungan Kapolda Jatim ke Mako Brimob Taman, Sidoarjo.
Wijatmika menjelaskan, saat ini jumlah anggota Satuan Briomob Polda Jatim sebanyak 2.003 personel. Namun sesuai daftar susunan personel dan perlengkapan (DSPP) mencapai 3.000 lebih personel. Untuk komparasi usia personel yang muda dan tua saat ini masih 50:50 atau separuh tua separuh muda.
"Untuk personel saat ini memang perlu regenerasi. Namun, yang pasti Brimob Jatim saat ini masih belum punya polwan (polisi wanita) dan sarana prasarana tercukupi. Hanya perumahan saja yang saat ini sudah memprihatinkan terutama Asrama Medaeng," tuturnya.
Dalam kunjungan itu Kapolda juga memberi semangat dan apresiasi terhadap anggota Brimob yang baru pulang BKO (bantu kendali operasi) dalam operasi "Aman Nusa Satu" di Papua.
"Alhamdulillah, personel kembali semuanya dengan selamat dan sehat. Saya juga ingin mengecek kesiapan kesatuan Brimob Polda jatim dalam rangka menghadapi Pilkada serempak yang ada di Jawa Timur," kata Machfud Arifin.
Machfud yakin anggota Brimob Polda Jatim sudah terlatih dalam segala hal. Sebab, Brimob Polda Jatim berpengalaman dalam menjaga dan mengamankan wilayah maupun daerah di Indonesia yang rawan konflik seperti menjadi BKO dalam pengamanan Pilkada di DKI Jakarta 2017.
"Saya berharap, di Jatim anggota Brimob bisa melaksanakan pengamanan dengan baik. Punya nilai-nilai tambah, bukan hanya sekedar mengamankan saja. Tapi bisa membuat maupun mengajak masyarakat berpartisipasi dalam Pilkada," kata dia.
Selain itu, Brimob juga dituntut untuk humanisme sehingga membuat masyarakat gembira, dan masyarakat tidak ketakutan saat melihat anggota di lapangan. Dengan begitu masyarakat akan senang hati datang dan mencoblos serta memilih pemimpin Jatim sesuai dengan harapan.
"Brimob juga dilatih untuk humanis. Brimob kan bagian dari polisi, dan punya nilai-nilai humanis. di Papua terbukti disayangi oleh masyarakat," ujar alumnus Akpol tahun 1986 itu.
Ditanya perihal latihan khusus Brimob dalam pengamanan Pilkada Jatim, Machfud menyatakan, Brimob tetap kembali pada tugas pokoknya. Yakni hadir pada saat situasi yang memang Brimob harus hadir.
Namun Machfud menegaskan pengamanan pilkada diutamakan dari Polres setempat, dan anggota Sabhara. Jika tidak memungkinkan, Brimob hadir, turun, dan menuntaskan persoalan yang ada.
"Brimob yang kita miliki disini sebanyak 2.003 pesronel. Tetapi nantinya tidak semuanya dikerahkan, kan mako juga harus dijaga. Pada prinsipnya bisa digunakan sepenuhnya. PAM Pilkada Jatim juga dibantu teman-teman dari TNI, sehingga bisa bersama-sama menjaga keamanan," tegasnya.
Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Jatim Kombes Pol Wijatmika mengaku bangga atas kunjungan Kapolda Jatim ke Mako Brimob Taman, Sidoarjo.
Wijatmika menjelaskan, saat ini jumlah anggota Satuan Briomob Polda Jatim sebanyak 2.003 personel. Namun sesuai daftar susunan personel dan perlengkapan (DSPP) mencapai 3.000 lebih personel. Untuk komparasi usia personel yang muda dan tua saat ini masih 50:50 atau separuh tua separuh muda.
"Untuk personel saat ini memang perlu regenerasi. Namun, yang pasti Brimob Jatim saat ini masih belum punya polwan (polisi wanita) dan sarana prasarana tercukupi. Hanya perumahan saja yang saat ini sudah memprihatinkan terutama Asrama Medaeng," tuturnya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: