Menlu berharap ASEAN sinergikan kepentingan nasional-kawasan
9 Januari 2018 16:06 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri di kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (9/1/2018). (ANTARA /Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi berharap negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dapat menyinergikan kepentingan nasionalnya masing-masing dengan kepentingan bersama di kawasan.
"Kemampuan negara ASEAN dalam menyinergikan kepentingan nasional dan kawasan adalah sebuah keniscayaan. Kepentingan nasional dan kawasan harus dapat berjalan beriringan," katanya pada acara pernyataan pers tahunan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa.
Pada kesempatan itu, Menlu RI menekankan bahwa setiap negara anggota ASEAN harus memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga relevansi ASEAN.
"Diperlukan suatu collective leadership and concerted action untuk tetap mempertahankan ASEAN sebagai pemain utama di kawasan," ujar Retno.
Menurut Menlu RI, persatuan dan sentralitas ASEAN merupakan kunci bagi Indonesia karena tanpa kedua hal tersebut akan sulit bagi ASEAN untuk mempertahankan peran dan relevansinya.
"Untuk itu, Indonesia akan terus mengawal persatuan dan sentralitas ASEAN," ucapnya.
Retno menilai bahwa selama 50 tahun berdiri ASEAN telah memberikan kontribusi signifikan bagi terciptanya ekosistem perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di Asia Tenggara.
"Untuk 50 tahun ke depan, selain kontribusi pada kawasan, ASEAN juga harus mampu meningkatkan kontribusinya bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia," ujar Menlu RI.
"Kemampuan negara ASEAN dalam menyinergikan kepentingan nasional dan kawasan adalah sebuah keniscayaan. Kepentingan nasional dan kawasan harus dapat berjalan beriringan," katanya pada acara pernyataan pers tahunan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa.
Pada kesempatan itu, Menlu RI menekankan bahwa setiap negara anggota ASEAN harus memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga relevansi ASEAN.
"Diperlukan suatu collective leadership and concerted action untuk tetap mempertahankan ASEAN sebagai pemain utama di kawasan," ujar Retno.
Menurut Menlu RI, persatuan dan sentralitas ASEAN merupakan kunci bagi Indonesia karena tanpa kedua hal tersebut akan sulit bagi ASEAN untuk mempertahankan peran dan relevansinya.
"Untuk itu, Indonesia akan terus mengawal persatuan dan sentralitas ASEAN," ucapnya.
Retno menilai bahwa selama 50 tahun berdiri ASEAN telah memberikan kontribusi signifikan bagi terciptanya ekosistem perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di Asia Tenggara.
"Untuk 50 tahun ke depan, selain kontribusi pada kawasan, ASEAN juga harus mampu meningkatkan kontribusinya bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia," ujar Menlu RI.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: