KAI uji coba kereta api rute Medan - Belawan
9 Januari 2018 15:39 WIB
Dokumentasi - Pekerja menyelesaikan pembangunan jalur rel ganda dan rel layang kereta api Medan - Belawan di Medan, Sumatera Utara, Jumat (12/5/2017). (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Medan (ANTARA News) - Kereta Api Indonesia Divre I Sumatera Utara, Selasa, melakukan uji coba pengoperasian kereta api penumpang Medan-Belawan dengan menggratiskan tiket bagi penumpang.
"Kereta api belum dioperasikan normal karena masih menunggu penetapan tarif dari Kementerian Perhubungan Sumut," ujar Deputi Vice President PT KAI Divre I Sumut, Daniel Johanes Hutabarat di Medan, Selasa saat uji coba operasional kereta api yang diikuti Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba.
Kereta api itu berangkat dari Stasiun Medan pukul 08.15 WIB dan tiba di Stasiun Belawan 08.55 WIB atau dengan lama perjalanan 40 menit, sebaliknya dari Stasiun Belawan berangkat 09.30 WIB dan tiba di Medan pukul 10.10 WIB.
Daniel menegaskan, uji coba operasional kedua pada Selasa itu langsung dilakukan dengan menggunakan kereta yang diperuntukan melayani rute Medan -Belawan - Medan.
"Kalau besaran tarif dari Kemenhub keluar, maka operasional kereta api Medan - Belawan - Medan dilakukan secara normal," katanya.
Dia mengakui, masih perlu pembenahan khususnya penertiban bangunan liar di sepanjang rel kereta api Medan - Belawan - Medan.
"Tetapi tentunya diperlukan secara bertahap dan perlu dukungan kuat masyarakat dan pemerintah daerah setempat," katanya.
Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba mengapresiasi kebijakan KAI mengoperasikan kereta api Medan - Belawan - Medan setelah tujuh tahun tidak aktif.
Pengoperasian kereta api Medan-Belawan, kata dia akan menciptakan keterpaduan transportasi di Sumut.
Angkutan kereta api Medan - Belawan - Medan itu, bukan saja bisa melayani warga yang bekerja di kawasan Belawan, tetapi juga untuk penumpang dari KM Kelud yang tiba di Belawan dari Tanjung Priok, Jakarta.
"Penumpang KM Kelud dan warga Belawan yang mau ke Bandara Kualanamu juga bisa memanfaatkan kereta api Medan - Belawan itu," katanya.
Penumpang dari Kota Binjai yang sebelumnya sudah terkoneksi dengan Stasiun Medan juga bisa menggunakan kereta api Medan - Belawan - Medan, jika akan melanjutkan perjalanan dengan angkutan kapal laut.
Bahkan rute kereta api tersebut diperkirakan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian di kawasan tersebut.
"Semakin banyak rute yang dilayani kereta api, maka akan tercipta transportasi murah dan aman di Sumut," kata Parlindungan.
Dengan transportasi yang semakin murah dan aman, maka arus barang, moda dan orang di Sumut bisa semakin lancar.
DPD RI, kata dia, akan meminta dan mendorong agar Kemenhub mengizinkan operasional kereta api Medan -Belawan - Medan itu setiap hari, bukan satu kali seminggu seperti direncanakan KAI tahap awal.
"DPD RI juga siap membantu menyoalisasikan ke masyarakat dan mendorong pemerintah daerah untuk mensterilkan kawasan rel di rute Medan -Belawan -Medan itu demi kepentingan keamanan semua pihak," katanya.
"Kereta api belum dioperasikan normal karena masih menunggu penetapan tarif dari Kementerian Perhubungan Sumut," ujar Deputi Vice President PT KAI Divre I Sumut, Daniel Johanes Hutabarat di Medan, Selasa saat uji coba operasional kereta api yang diikuti Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba.
Kereta api itu berangkat dari Stasiun Medan pukul 08.15 WIB dan tiba di Stasiun Belawan 08.55 WIB atau dengan lama perjalanan 40 menit, sebaliknya dari Stasiun Belawan berangkat 09.30 WIB dan tiba di Medan pukul 10.10 WIB.
Daniel menegaskan, uji coba operasional kedua pada Selasa itu langsung dilakukan dengan menggunakan kereta yang diperuntukan melayani rute Medan -Belawan - Medan.
"Kalau besaran tarif dari Kemenhub keluar, maka operasional kereta api Medan - Belawan - Medan dilakukan secara normal," katanya.
Dia mengakui, masih perlu pembenahan khususnya penertiban bangunan liar di sepanjang rel kereta api Medan - Belawan - Medan.
"Tetapi tentunya diperlukan secara bertahap dan perlu dukungan kuat masyarakat dan pemerintah daerah setempat," katanya.
Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba mengapresiasi kebijakan KAI mengoperasikan kereta api Medan - Belawan - Medan setelah tujuh tahun tidak aktif.
Pengoperasian kereta api Medan-Belawan, kata dia akan menciptakan keterpaduan transportasi di Sumut.
Angkutan kereta api Medan - Belawan - Medan itu, bukan saja bisa melayani warga yang bekerja di kawasan Belawan, tetapi juga untuk penumpang dari KM Kelud yang tiba di Belawan dari Tanjung Priok, Jakarta.
"Penumpang KM Kelud dan warga Belawan yang mau ke Bandara Kualanamu juga bisa memanfaatkan kereta api Medan - Belawan itu," katanya.
Penumpang dari Kota Binjai yang sebelumnya sudah terkoneksi dengan Stasiun Medan juga bisa menggunakan kereta api Medan - Belawan - Medan, jika akan melanjutkan perjalanan dengan angkutan kapal laut.
Bahkan rute kereta api tersebut diperkirakan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian di kawasan tersebut.
"Semakin banyak rute yang dilayani kereta api, maka akan tercipta transportasi murah dan aman di Sumut," kata Parlindungan.
Dengan transportasi yang semakin murah dan aman, maka arus barang, moda dan orang di Sumut bisa semakin lancar.
DPD RI, kata dia, akan meminta dan mendorong agar Kemenhub mengizinkan operasional kereta api Medan -Belawan - Medan itu setiap hari, bukan satu kali seminggu seperti direncanakan KAI tahap awal.
"DPD RI juga siap membantu menyoalisasikan ke masyarakat dan mendorong pemerintah daerah untuk mensterilkan kawasan rel di rute Medan -Belawan -Medan itu demi kepentingan keamanan semua pihak," katanya.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: