Presiden tegaskan Indonesia harus dapat 51 persen saham Freeport
9 Januari 2018 15:21 WIB
Arsip Foto. Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan saat Sidang Kabinet Paripurna terkait program dan kegiatan 2018 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2017). (ANTARA /Puspa Perwitasari)
Rote, Nusa Tenggara Timur (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah Indonesia harus mendapatkan saham minimal 51 persen PT Freeport Indonesia, yang mengelola tambang emas di Papua.
Saat mengunjungi Pulau Rote, pula paling selatan Indonesia, Selasa, ia mengatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir Indonesia hanya 9,3 persen saham perusahaan itu. "Saat ini saya sudah perintahkan agar Indonesia dapat 51 persen," katanya.
Jokowi, yang pernah menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, mengatakan negosiasi mengenai bagian saham pemerintah itu sangat alot.
"Sangat alot pembahasannya, tetapi walaupun alot yang penting jangan kalah," katanya.
Ia menambahkan bahwa pada Agustus 2017, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Johan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani serta CEO Freeport McMoran Richard Adkerson telah berbicara mengenai pembagian saham.
"Tetapi detail 51 persen sahamnya itu masih dinegosiasikan lagi antara pemerintah dan Freeport," ujarnya.
Presiden juga berbicara tentang Blok Mahakam di Kalimantan Timur, yang dalam 50 tahun terakhir dikelola oleh perusahaan asing, PT Total E & P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation.
"Per 1 Januari Blok Makaham 100 persen sudah jadi milik kita setelah selama puluhan tahun jadi milik asing," katanya, menambahkan setelah menjadi milik Indonesia blok itu akan dikelola oleh PT Pertamina Hulu Mahakam.
Saat mengunjungi Pulau Rote, pula paling selatan Indonesia, Selasa, ia mengatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir Indonesia hanya 9,3 persen saham perusahaan itu. "Saat ini saya sudah perintahkan agar Indonesia dapat 51 persen," katanya.
Jokowi, yang pernah menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, mengatakan negosiasi mengenai bagian saham pemerintah itu sangat alot.
"Sangat alot pembahasannya, tetapi walaupun alot yang penting jangan kalah," katanya.
Ia menambahkan bahwa pada Agustus 2017, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Johan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani serta CEO Freeport McMoran Richard Adkerson telah berbicara mengenai pembagian saham.
"Tetapi detail 51 persen sahamnya itu masih dinegosiasikan lagi antara pemerintah dan Freeport," ujarnya.
Presiden juga berbicara tentang Blok Mahakam di Kalimantan Timur, yang dalam 50 tahun terakhir dikelola oleh perusahaan asing, PT Total E & P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation.
"Per 1 Januari Blok Makaham 100 persen sudah jadi milik kita setelah selama puluhan tahun jadi milik asing," katanya, menambahkan setelah menjadi milik Indonesia blok itu akan dikelola oleh PT Pertamina Hulu Mahakam.
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: