PBSI pantau kesiapan Istora gelar Indonesia Masters
9 Januari 2018 12:53 WIB
Pekerja memasang kursi saat proses renovasi arena Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Rabu (4/10/2017). Pengerjaan renovasi Istora yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 tersebut ditargetkan selesai pada November. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) ()
Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memantau kesiapan arena Stadion Istora Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, menjelang penyelenggaraan kejuaraan Indonesia Masters yang akan berlangsung pada 23-28 Januari.
"Secara prinsip lisan kami sudah mendapatkan izin dari Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno dan Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC). Tapi, kami masih mengejar perizinan tertulisnya dan berharap bisa selesai pada pekan ini," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto ketika dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.
Budiharto mengatakan Stadion Istora layak sebagai lokasi penyelenggaraan Indonesia Masters menyusul kunjungan dari perwakilan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sebanyak dua kali pada akhir 2017.
"Kami juga sudah mendapatkan surat rekomendasi dari BWF untuk menggelar Indonesia Masters 2018 yang merupakan turnamen tingkat empat di dunia," kata Budiharto.
Tim peninjau arena pertandingan dari PP PBSI, lanjut Budiharto, bahkan menggelar kunjungan ke Stadion Istora, pada Selasa, guna memastikan kesiapan fisik stadion seperti lampu, pendingin ruangan, dan saluran air.
"Secara fisik, Stadion Istora memang sudah selesai direnovasi. Hanya lingkungan sekitar stadion saja yang masih diselesaikan," ujarnya.
Semula, PBSI mengagendakan penyelenggaraan kejuaraan Indonesia Masters pada akhir 2017. "Karena waktu penyelenggaraan berdekatan pada awal 2018, kami tidak menggelar Indonesia Master pada November 2017," kata Budiharto.
Indonesia akan menempatkan 81 atlet, baik atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional PBSI maupun atlet-atlet binaan klub-klub bulu tangkis di Indonesia, dalam turnamen berhadiah total 350 ribu dolar AS itu.
"Penyelenggaraan kejuaraan di luar Jakarta sangat tergantung dengan kesediaan sponsor yang telah menyepakati kontrak dengan kami selama empat tahun," kata Budiharto tentang alternatif lokasi pertandingan di sejumlah daerah di Indonesia.
"Secara prinsip lisan kami sudah mendapatkan izin dari Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno dan Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC). Tapi, kami masih mengejar perizinan tertulisnya dan berharap bisa selesai pada pekan ini," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto ketika dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.
Budiharto mengatakan Stadion Istora layak sebagai lokasi penyelenggaraan Indonesia Masters menyusul kunjungan dari perwakilan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sebanyak dua kali pada akhir 2017.
"Kami juga sudah mendapatkan surat rekomendasi dari BWF untuk menggelar Indonesia Masters 2018 yang merupakan turnamen tingkat empat di dunia," kata Budiharto.
Tim peninjau arena pertandingan dari PP PBSI, lanjut Budiharto, bahkan menggelar kunjungan ke Stadion Istora, pada Selasa, guna memastikan kesiapan fisik stadion seperti lampu, pendingin ruangan, dan saluran air.
"Secara fisik, Stadion Istora memang sudah selesai direnovasi. Hanya lingkungan sekitar stadion saja yang masih diselesaikan," ujarnya.
Semula, PBSI mengagendakan penyelenggaraan kejuaraan Indonesia Masters pada akhir 2017. "Karena waktu penyelenggaraan berdekatan pada awal 2018, kami tidak menggelar Indonesia Master pada November 2017," kata Budiharto.
Indonesia akan menempatkan 81 atlet, baik atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional PBSI maupun atlet-atlet binaan klub-klub bulu tangkis di Indonesia, dalam turnamen berhadiah total 350 ribu dolar AS itu.
"Penyelenggaraan kejuaraan di luar Jakarta sangat tergantung dengan kesediaan sponsor yang telah menyepakati kontrak dengan kami selama empat tahun," kata Budiharto tentang alternatif lokasi pertandingan di sejumlah daerah di Indonesia.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: