Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bahwa pasukan Indonesia untuk misi perdamaian PBB merupakan salah satu aset dari diplomasi Indonesia di kancah internasional.
"Pelaksanaan diplomasi kita itu tidak hanya dilakukan oleh para diplomat Indonesia saja tetapi juga melibatkan pemangku kepentingan lainnya, seperti pasukan perdamaian Indonesia," kata Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI saat membuka acara Pameran Tiga Tahun Capaian Kementerian Luar Negeri di Gedung Utama Kemlu RI di Jakarta.
Pada kesempatan itu, Menlu RI juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh komponen bangsa dan berbagai pemangku kepentingan yang telah membantu pelaksanaan politik luar negeri Indonesia, termasuk pasukan perdamaian Indonesia.
"Saya ucapkan terima kasih pada pasukan perdamaian Indonesia yang telah menunjukkan secara nyata bahwa Indonesia juga berkontribusi bagi perdamaian dunia," ujar Menlu Retno.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pengiriman 4.000 personel pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hingga akhir 2019.
Indonesia termasuk 12 negara terbesar yang memberi kontribusi pada misi perdamaian PBB.
Selain di sektor pemeliharaan perdamaian dunia, Indonesia juga aktif dalam mencapai Target Pembangunan Milenium (MDGs) PBB yang berakhir pada 2015 lalu dan kini dilanjutkan dengan Target Pembanguan Berkelanjutan (SDGs) hingga 2020.
Menlu: pasukan perdamaian aset diplomasi Indonesia
8 Januari 2018 12:30 WIB
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (ANTARA /Muhammad Iqbal)
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: