IHSG Senin dibuka menguat 4,99 poin
8 Januari 2018 10:08 WIB
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG BEI, Senin (8/1/2018) dibuka menguat 4,99 poin atau 0,08 persen menjadi 6.358,73, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,57 poin (0,05 persen) menjadi 1.082,35.(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka menguat 4,99 poin seiring dengan sentimen dari dalam negeri yang kondusif.
IHSG BEI dibuka menguat 4,99 poin atau 0,08 persen menjadi 6.358,73, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,57 poin (0,05 persen) menjadi 1.082,35.
"Sentimen dari dalam negeri yang terbilang positif mendorong investor kembali melakukan akumulasi beli sehinga IHSG bergerak naik," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakakan bahwa sentimen IHSG diwarnai oleh cadangan devisa Indonesia pada Desember 2017 yang dikabarkan di atas 130 miliar dolar AS, naik dari posisi November 125,97 miliar dolar AS.
Selain itu, lanjut dia, indeks gini rasio pada September 2017 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengindikasikan adanya penurunan ketimpangan, turun menjadi 0,391. Di sisi lain, nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dolar AS turut menambah sentimen positif bagi pasar saham.
Dari eksternal, ia mengatakan konflik geopolitik di Semananjung Korea sedikit mereda setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan memutuskan untuk menunda latihan militer gabungan. Situasi itu cukup meredakan kekhawatiran investor.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sentimen dari pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang positif turut menjadi salah satu pemicu bagi investor untuk kembali melakukan aksi beli.
"Bertahannya aksi beli pelaku pasar juga ditopang oleh pergerakan positif bursa saham Asia. Namun, investor diharapkan tetap waspada terhadap aksi ambil untung," katanya.
Bursa regional, di antaranya Indeks Hang Seng menguat 9,34 poin (0,03 persen) ke 30.823,98, indeks bursa Nikkei naik 208,20 poin (0,89 persen) ke 23.714,53, dan Straits Times menguat 13,78 poin (0,43 persen) ke posisi 3.504,64.
IHSG BEI dibuka menguat 4,99 poin atau 0,08 persen menjadi 6.358,73, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,57 poin (0,05 persen) menjadi 1.082,35.
"Sentimen dari dalam negeri yang terbilang positif mendorong investor kembali melakukan akumulasi beli sehinga IHSG bergerak naik," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakakan bahwa sentimen IHSG diwarnai oleh cadangan devisa Indonesia pada Desember 2017 yang dikabarkan di atas 130 miliar dolar AS, naik dari posisi November 125,97 miliar dolar AS.
Selain itu, lanjut dia, indeks gini rasio pada September 2017 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengindikasikan adanya penurunan ketimpangan, turun menjadi 0,391. Di sisi lain, nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dolar AS turut menambah sentimen positif bagi pasar saham.
Dari eksternal, ia mengatakan konflik geopolitik di Semananjung Korea sedikit mereda setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan memutuskan untuk menunda latihan militer gabungan. Situasi itu cukup meredakan kekhawatiran investor.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sentimen dari pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang positif turut menjadi salah satu pemicu bagi investor untuk kembali melakukan aksi beli.
"Bertahannya aksi beli pelaku pasar juga ditopang oleh pergerakan positif bursa saham Asia. Namun, investor diharapkan tetap waspada terhadap aksi ambil untung," katanya.
Bursa regional, di antaranya Indeks Hang Seng menguat 9,34 poin (0,03 persen) ke 30.823,98, indeks bursa Nikkei naik 208,20 poin (0,89 persen) ke 23.714,53, dan Straits Times menguat 13,78 poin (0,43 persen) ke posisi 3.504,64.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: