Ulama doakan Muhaimin mampu jaga amanat umat
7 Januari 2018 06:10 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama jajaran menteri antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya (kedua kiri), Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kiri) serta tamu undangan Muhaimin Iskandar (keempat kiri) mencoba kereta api bandara dari Bandara Soekarno Hatta menuju Stasiun Sudirman Baru, Tangerang, Banten (2/1/2018). Waktu tempuh kereta dari Bandara Soekarno-Hatta ke Stasiun Sudirman Baru berdurasi sekitar 54 menit dengan tarif Rp70 ribu. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah ulama turut mendoakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, A Muhaimin Iskandar (Cak Imin), agar mampu mengemban amanat untuk umat dan bangsa.
Ketua Dewan Pembina Inisiator Nusantara Mengaji KH Akhsin Sakho Muhammad dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya juga mendoakan Cak Imin agar senantiasa mendapat keberkahan Alquran.
Untaian doa itu disampaikan menyusul keakraban Presiden Joko Widodo dan Cak Imin saat peresmian kereta bandara akhir pekan lalu.
Ahsin yang juga mantan rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ini pun menilai Cak Imin memiliki potensi besar dalam mengemban amanat untuk umat dan bangsa.
"Lahir dari `darah biru` keluarga pendiri Nahdlatul Ulama, Cak Imin mempunyai latar belakang keislaman yang kuat, moderat, dan nasionalis. Di dunia politik, pengalamannya pun matang. Dia energik, cekatan, dan wawasan keislamannya bagus," katanya.
Pengasuh Ponpes Al Hasani Pontianak, Kalimantan Timur, KH Romli, mengatakan Cak Imin itu santri sejati, beliau tidak malu mengampanyekan kesantriannya dan sangat besar perjuangannya terhadap pesantren.
"Cak Imin berhasil membawa nama santri ke penjuru dunia," tutur dia.
Menurut Kiai Romli, Cak Imin memberi wajah baru pada Nahdlatul Ulama (NU). Sepak terjang politiknya menggambarkan kaum sarungan yang mampu membuka jalur pintu kesantrian, bahwa santri tidak harus menjadi ustaz, pengurus masjid atau?pesantren saja, namun tampil sebagai pimpinan partai politik sekelas PKB.
Bangsa ini, tambah dia, membutuhkan sosok Muhaimin, namanya mudah dikenal oleh para anak muda dan para petani, dinamika politiknya yang selalu menyejukkan hati, diterima semua level atau golongan tanpa terkecuali.
"Saya pikir Cak Imin harus berani maju di Pilpres 2019, apalagi berpasangan dengan Jokowi," katanya.
Ketua Dewan Pembina Inisiator Nusantara Mengaji KH Akhsin Sakho Muhammad dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya juga mendoakan Cak Imin agar senantiasa mendapat keberkahan Alquran.
Untaian doa itu disampaikan menyusul keakraban Presiden Joko Widodo dan Cak Imin saat peresmian kereta bandara akhir pekan lalu.
Ahsin yang juga mantan rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ini pun menilai Cak Imin memiliki potensi besar dalam mengemban amanat untuk umat dan bangsa.
"Lahir dari `darah biru` keluarga pendiri Nahdlatul Ulama, Cak Imin mempunyai latar belakang keislaman yang kuat, moderat, dan nasionalis. Di dunia politik, pengalamannya pun matang. Dia energik, cekatan, dan wawasan keislamannya bagus," katanya.
Pengasuh Ponpes Al Hasani Pontianak, Kalimantan Timur, KH Romli, mengatakan Cak Imin itu santri sejati, beliau tidak malu mengampanyekan kesantriannya dan sangat besar perjuangannya terhadap pesantren.
"Cak Imin berhasil membawa nama santri ke penjuru dunia," tutur dia.
Menurut Kiai Romli, Cak Imin memberi wajah baru pada Nahdlatul Ulama (NU). Sepak terjang politiknya menggambarkan kaum sarungan yang mampu membuka jalur pintu kesantrian, bahwa santri tidak harus menjadi ustaz, pengurus masjid atau?pesantren saja, namun tampil sebagai pimpinan partai politik sekelas PKB.
Bangsa ini, tambah dia, membutuhkan sosok Muhaimin, namanya mudah dikenal oleh para anak muda dan para petani, dinamika politiknya yang selalu menyejukkan hati, diterima semua level atau golongan tanpa terkecuali.
"Saya pikir Cak Imin harus berani maju di Pilpres 2019, apalagi berpasangan dengan Jokowi," katanya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: