Ankara, Turki (ANTARA News) - Rapat Dewan Keamanan PBB, yang membahas gelombang demonstrasi menentang pemerintah resmi di Iran, adalah kekhilafan lain dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kata Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.
"Dewan Keamanan PBB menampik upaya telanjang Amerika Serikat membajak mandat mereka. Itu kekhilafan lain kebijakan luar negeri pemerintahan Trump," kata Zarif dalam Twitter resminya.
Pada Jumat, Duta Besar Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat menyalahgunakan kewenangannya sebagai anggota tetap dewan itu dengan meminta penggelaran sidang terkait kekacauan politik di Iran.
Gelombang demonstrasi di Iran telah menewaskan 22 orang dan 1.000 demonstran ditangkap.
Khoshroo, mengulangi sikap resmi Iran, mengatakan pihaknya mempunyai "bukti kuat" bahwa gelombang demonstrasi di Iran "sangat jelas didalangi dari pihak asing".
Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, dalam pertemuan sama, mengatakan, Amerika Serikat bersikap tegas berpihak kepada warga Iran yang memperjuangkan kemerdekaan untuk dirinya sendiri, kesejahteraan untuk keluarganya, dan kejayaan bagi bangsanya.
"Kami tidak akan diam. Kami tidak akan mengubah sikap hanya karena ada pihak yang menyebut bahwa para demonstran merupakan 'boneka asing'. Rakyat Iran akan mengetahui hal yang sebenarnya, dan kami tahu hal yang sebenarnya," kata Haley.
"Mereka berdemonstrasi sesuai dengan kehendak mereka sendiri, untuk mewakili diri mereka sendiri, demi masa depan mereka sendiri," kata dia.
"Tidak ada pihak mana pun bisa menghentikan Amerika Serikat untuk bersolidaritas dengan mereka. Pada 2009, dunia hanya diam, sementara harapan rakyat Iran dihancurkan oleh pemerintah. Pada 2018, kami tidak akan diam," kata perempuan diplomat karir itu.
Iran: Trump khilaf, bahas demonstrasi di Dewan Keamanan PBB
6 Januari 2018 20:58 WIB
Dokumentasi hari kelima demonstrasi di Iran. Demonstrasi menentang pemerintahan sah di Iran sangat jarang terjadi. (Reuters)
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: