SADAQA himpun orangtua asuh untuk anak Palestina
5 Januari 2018 15:13 WIB
Arsip Foto. Dua anak Palestina melihat melalui jendela bus saat menunggu untuk menyeberang ke Mesir di perbatasan Rafah antara Mesir dan selatan Jalur Gaza, Selasa (23/6/15). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta (ANTARA News) - SADAQA lewat program "Jalin Kasih Yatim Palestina" mengajak warga Indonesia menjadi orangtua asuh bagi anak Palestina yang kehilangan orang tua akibat konflik berkepanjangan.
"Program orangtua asuh dilakukan lewat penggalangan santunan rutin bagi anak-anak yatim Palestina," kata Direktur SADAQA Afwan Riyadi saat peluncuran program "Jalin Kasih Yatim Palestina" di Jakarta, Jumat .
Program itu ditujukan untuk menggalang bantuan dana rutin dari para orangtua asuh untuk anak yatim di Palestina. Pada gelombang pertama, menurut Afwan, sebanyak 300 anak yatim Palestina ditargetkan mendapat santunan rutin melalui program itu. Bantuan rutin itu rencananya akan mulai disalurkan akhir Januari 2018.
Afwan menyebut tiga alasan pelaksanaan program orang tua asuh itu, yang pertama mengajak masyarakat Indonesia lebih peduli dengan anak-anak yatim karena Rasulullah Muhammad SAW menyatakan bahwa Beliau di akhirat kelak sangat dekat dengan orang-orang yang mengurus anak tanpa orangtua.
Alasan keduanya dan ketiganya, ia melanjutkan, program tersebut akan menyebarkan keberkahan Masjid Al Aqsa di Palestina dan karena anak-anak Palestina sebagian besar kehilangan orangtua yang berjuang dalam Islam.
"Semoga kita yang menyantuni keluarga para syuhada itu juga dapat merasakan keberkahan dari para syuhada di Palestina," katanya.
Dia mengatakan mereka yang ingin mengikuti program itu bisa menyumbang Rp500 ribu setiap bulan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban, basis data anak yatim yang disantuni akan disampaikan ke semua donatur sehingga mereka tahu aliran dana santunan anak per anak.
SADAQA menjalankan program itu bermitra dengan TAKAFUL Foundation.
"Kami mengundang masyarakat Indonesia untuk turut serta mensukseskan program ini dengan cara menjadi orang tuaasuh anak yatim Palestina, baik pribadi, institusi, sekolah maupun komunitas. Caranya dengan mengisi formulir elektronik yang ada di website kami www.sadaqa.or.id. Semoga keberkahan Masjid Al Aqsa akan menyertai kita semua," katanya.
"Program orangtua asuh dilakukan lewat penggalangan santunan rutin bagi anak-anak yatim Palestina," kata Direktur SADAQA Afwan Riyadi saat peluncuran program "Jalin Kasih Yatim Palestina" di Jakarta, Jumat .
Program itu ditujukan untuk menggalang bantuan dana rutin dari para orangtua asuh untuk anak yatim di Palestina. Pada gelombang pertama, menurut Afwan, sebanyak 300 anak yatim Palestina ditargetkan mendapat santunan rutin melalui program itu. Bantuan rutin itu rencananya akan mulai disalurkan akhir Januari 2018.
Afwan menyebut tiga alasan pelaksanaan program orang tua asuh itu, yang pertama mengajak masyarakat Indonesia lebih peduli dengan anak-anak yatim karena Rasulullah Muhammad SAW menyatakan bahwa Beliau di akhirat kelak sangat dekat dengan orang-orang yang mengurus anak tanpa orangtua.
Alasan keduanya dan ketiganya, ia melanjutkan, program tersebut akan menyebarkan keberkahan Masjid Al Aqsa di Palestina dan karena anak-anak Palestina sebagian besar kehilangan orangtua yang berjuang dalam Islam.
"Semoga kita yang menyantuni keluarga para syuhada itu juga dapat merasakan keberkahan dari para syuhada di Palestina," katanya.
Dia mengatakan mereka yang ingin mengikuti program itu bisa menyumbang Rp500 ribu setiap bulan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban, basis data anak yatim yang disantuni akan disampaikan ke semua donatur sehingga mereka tahu aliran dana santunan anak per anak.
SADAQA menjalankan program itu bermitra dengan TAKAFUL Foundation.
"Kami mengundang masyarakat Indonesia untuk turut serta mensukseskan program ini dengan cara menjadi orang tuaasuh anak yatim Palestina, baik pribadi, institusi, sekolah maupun komunitas. Caranya dengan mengisi formulir elektronik yang ada di website kami www.sadaqa.or.id. Semoga keberkahan Masjid Al Aqsa akan menyertai kita semua," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: