Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mendukung pembangunan gedung baru Sekretariat ASEAN yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta, dengan mengalokasikan dana Rp540 miliar dari APBN.

Pembangunan gedung baru yang lebih memadai untuk menyempurnakan gedung lama yang telah digunakan sejak 1981 dinilai perlu mengingat kerja ASEAN yang akan semakin berat pada masa mendatang.

"Indonesia sebagai tuan rumah ASEAN Secretariat, membantu membangun gedung ini dengan harapan pertemuan-pertemuan ASEAN bisa banyak dilakukan di Jakarta karena ruangan sudah memadai," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi disela peletakan batu pertama pembangunan gedung baru ASEAN Secretariat di Jakarta, Jumat.

Selain untuk kepentingan kerja ASEAN, gedung baru yang dibangun dengan konsep modern dan hijau itu juga memiliki ruang publik untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin sekadar berkunjung atau memperdalam pengetahuan mereka mengenai ASEAN.

Inisiatif menyediakan ruang publik ini berasal dari Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat.

Gedung dengan dua menara yang masing-masing memiliki 16 lantai tersebut dibangun di atas lahan seluas 11.369 meter persegi dan ditargetkan rampung pada Januari 2019.

Selain aula utama berkapasitas 650 orang, gedung tersebut juga akan memiliki 16 ruang konferensi berkapasitas 50 orang, dua ruang bawah tanah, dan ruang untuk masing-masing negara anggota ASEAN.

"Nanti untuk operasional Secretariat tidak hanya didanai tuan rumah tetapi juga dibantu negara anggota lainnya. Ini sudah jamak dilakukan berbagai organisasi internasional," tutur Menlu Retno.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga hadir dalam acara tersebut berharap gedung baru ASEAN Secretariat yang dibangun di atas lahan hibah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Kementerian Luar Negeri dapat digunakan oleh para guru di Ibu Kota untuk memperluas pengetahuan siswanya mengenai ASEAN.

"Tidak banyak kota di Indonesia yang memiliki perwakilan diplomatik sebanyak Jakarta. Karena itu saya mengajak kepada semua masyarakat untuk memanfaatkan kehadiran komunitas diplomatik di Jakarta untuk memperluas pengetahuan, terutama bagi anak-anak kita," ujar dia.