Bogor (ANTARA News) - Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB) membeli 2,5 ton bawang merah langsung dari petani sentra produksi bawang di Brebes untuk mengantisipasi anjlok harga.

2,5 ton bawang merah ini tiba di gedung HA IPB, Kota Bogor, Kamis, untuk kemudian dibongkar dan langsung didistribusikan kepada 218 alumnus IPB yang sudah mendaftarkan diri menjadi pembeli bawang tersebut.

Ketua HA IPB Fathan Kamil menyatakan sesuai dengan khitahnya HA IPB memiliki komitmen menjadi bagian dari pemberdayaan kekuatan petani baik personal maupun kelompok.

Menurutnya alumni IPB banyak yang bergerak dalam usaha bawang, sebagian melakukan pembinaan petani seperti PETA Nusa yang aktif memonitor masalah yang dihadapi petani di lapangan.

"Kita pahami bersama ketahanan pangan tulang punggungnya adalah petani. Kalau petani terganggu, maka kontribusi ketahanan pangan ikut terganggu," katanya lagi.

Ia mengatakan Kementerian Pertanian sebagai "leading sector" tidak bisa memitigasi semua persoalan di lapangan, sehingga kehadiran HA IPB untuk melengkapi, supaya langkah yang diambil untuk bisa dimanfaatkan oleh petani.

Menurut Fathan gerakan HA IPB peduli sudah dilakukan beberapa kali, seperti Desember 2017 lalu HA IPB membeli 900 kg bawang merah dan distribusikan langsung ke wilayah Cileungsi.

Sebelumnya juga alumni membeli gula pasir yang juga mengalami penurunan harga. Tahun ini pula HA IPB siap mengantisipasi anjlok harga jagung, dengan melakukan gerakan serupa.

Ketua Bidang Pendampingan dan Pemberdayaan Petani PETA Nusa, Petrus Budiarto yang juga anggota HA IPB mengatakan sejak beberapa minggu lalu harga bawang merah anjlok. Kondisi tersebut merugikan petani.

Harga bawang basah di tingkat petani dijual Rp5 ribu, sedangkan bawang kering dibeli Rp10 ribu.

"Sementara modal kerja petani untuk bawang kering itu Rp13 ribu," katanya pula.