Bandarlampung (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, Rabu malam, dengan kekuatan 4,8 pada skala Richter tidak berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.

Menurut Joko Siswanto, Kepala BBMKG Wilayah II, dalam penjelasan yang diterima di Bandarlampung, Rabu malam, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi itu terjadi pada pukul 21.46:14 WIB dengan kekuatan (Magnitude) 4,8 SR.

Gempa itu berada pada koordinat episenter 5.61 derajat Lintang Selatan dan 103.53 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 km barat daya Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi itu dirasakan di Liwa II SIG-BMKG (IV-V MMI). Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia tepatnya di Zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera.

Hasil monitoring BMKG hingga saat ini menunjukkan belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu kepada masyarakat di daerah Pesisir Barat, Lampung diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi BMKG karena gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.