Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup melemah sebesar 87,72 poin berlawanan arah terhadap indeks bursa saham di kawasan Asia yang cenderung menguat.

IHSG BEI ditutup memlemah 87,75 poin atau 1,38 persen menjadi 6.251,47, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 19,70 poin (1,83 persen) menjadi 1.056,52.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi di mengatakan bahwa IHSG terkoreksi di saat mayoritas indeks saham di kawasan Asia menguat, namun pelemahan indeks dinilai wajar setelah penguatan signfikan pada akhir tahun 2017.

"IHSG tertahan oleh saham-saham sektor konsumer dan infrastruktur yang melemah cukup signifikan," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, investor asing yang melakukan akumulasi beli menahan tekanan IHSG lebih dalam lagi. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp71,8 miliar dolar AS pada Rabu (3/1).

Secara teknikal, ia mengemukakan IHSG akan bergerak cenderung mencoba bertahan pada level 6.250 poin dengan tekanan indikator yang negatif di kisaran 6.200-6.307 poin pada perdagangan selanjutnya (Kamis, 4/1).

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 335.828 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,617 miliar lembar saham senilai Rp7,425 triliun. Sebanyak 142 saham naik, 210 saham menurun, dan 119 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Di pasar regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 45,64 poin (0,15 persen) ke 30.560,95, indeks bursa KOSPI Seoul Korea naik 6,70 poin (0,27 persen) ke 2.486,35, dan Straits Times Singapura menguat 33,98 poin (0,99 persen) ke posisi 3.464,28.