Polresro Jaksel selidiki enam "ginder" tol Desari ambruk
2 Januari 2018 18:49 WIB
Kendaraan melintas di samping beton girder jalan layang tol Antasari-Depok yang roboh di Jalan Antasari, Jakarta, Selasa (2/1/2018). Patahnya balok di antara dua penyangga atau girder yang menimpa sebuah truk tersebut diduga tersenggol alat berat yang sedang melakukan pengerukan. (ANTARA /Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Polres Metro Jakarta Selatan (Polrestro Jaksel) menyelidiki kejadian enam bantalan (ginder) pembangunan Tol Road Depok-Antasari (Desari) yang ambruk menimpa dump truk pengangkut tanah.
"Kepala proyek dan para operator (sedang) proses investigasi oleh pihak kepolisian," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Mardiaz Kusni Dwihananto di Jakarta Selasa.
Mardiaz mengatakan aparat Polres Metro Jakarta Selatan juga berkoordinasi dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), kontraktor pembangunan PT GI Ginder Indonesia dan PT Citra Wasphutoa.
Petugas juga mensterilkan dan memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian guna penyelidikan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Mardiaz mengungkapkan kronologis kejadian berawal ketika enam ginder sudah terpasang yang diberikan penguat di atas fondasi jalan sejak 22 Desember 2017.
Pada Selasa (1/2) pagi, terdapat aktivitas penggalian tanah menggunakan dump truk dan eskavator di bawah ginder tersebut.
"Saat memuat tanah ke truk, dugaan balok ginder tersenggol arm eskavator saat memutar," tutur Mardiaz.
Mardiaz menyatakan satu balok ginder terbalik yang tersenggol arm eskavator kemudian mengenai bantalan lainnya sehingga jatuh menimpa truk yang ditinggal pengemudinya.
Konstruksi yang ambruk itu merupakan jembatan pengganti ruas Lebak Bulus-Antasari namun peristiwa itu tidak mengganggu aktivitas lain dan lalu lintas kendaraan.
"Kepala proyek dan para operator (sedang) proses investigasi oleh pihak kepolisian," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Mardiaz Kusni Dwihananto di Jakarta Selasa.
Mardiaz mengatakan aparat Polres Metro Jakarta Selatan juga berkoordinasi dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), kontraktor pembangunan PT GI Ginder Indonesia dan PT Citra Wasphutoa.
Petugas juga mensterilkan dan memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian guna penyelidikan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Mardiaz mengungkapkan kronologis kejadian berawal ketika enam ginder sudah terpasang yang diberikan penguat di atas fondasi jalan sejak 22 Desember 2017.
Pada Selasa (1/2) pagi, terdapat aktivitas penggalian tanah menggunakan dump truk dan eskavator di bawah ginder tersebut.
"Saat memuat tanah ke truk, dugaan balok ginder tersenggol arm eskavator saat memutar," tutur Mardiaz.
Mardiaz menyatakan satu balok ginder terbalik yang tersenggol arm eskavator kemudian mengenai bantalan lainnya sehingga jatuh menimpa truk yang ditinggal pengemudinya.
Konstruksi yang ambruk itu merupakan jembatan pengganti ruas Lebak Bulus-Antasari namun peristiwa itu tidak mengganggu aktivitas lain dan lalu lintas kendaraan.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: