Bantul berencana bentuk Satgas Sampah kawasan wisata
2 Januari 2018 18:12 WIB
Ilustrasi--Petugas dengan alat berat memindahkan tumpukan sampah untuk ditimbun dalam lubang pasir, di Pantai Muaro Lasak, Padang, Sumatera Barat, Senin (11/9/2017). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Bantul (ANTARA News) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berencana membentuk satuan tugas sampah di tiap objek wisata khususnya pantai daerah ini agar bisa maksimal dalam penanganan sampah wisata.
"Di dalam program 2018 ini kami sudah menyampaikan ke petugas kebersihan objek wisata, kalau nanti teman-teman lapangan ini akan kami tetapkan sebagai satgas (satuan tugas) sampah," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Selasa.
Menurut dia, satgas sampah di tiap objek wisata ini selain melibatkan petugas kebersihan pantai juga masyarakat kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat yang memang punya aktivitas perekonomian di kawasan wisata.
"Satgas sampah ini disamping fungsinya sebagai petugas lapangan juga secara periodik melakukan imbauan baik secara langsung atau tidak kepada wisatawan atau kelompok pengunjung agar membuang sampah di tempatnya," katanya.
Selain itu, kata dia, satgas sampah juga bisa mengimbau melalui pengeras suara yang biasanya untuk larangan mandi di laut oleh Tim SAR kepada wisatawan tetap membuang sampah pada tempatnya, sebagai antisipasi sampah berceceran di kawasan wisata.
"Ini sebagai upaya agar ke depan tidak ada lagi sampah berceceran, tetapi kita juga coba edukasi para wiatawan agar membuang sampah pada tempanya, dan kalau itu nanti berjalan mudah-mudahan satu per satu persoalan-persoalan di objek wisata bisa ditangani dengan baik," katanya.
Kwintarto mengatakan, karena diakui untuk menyelesaikan persoalan di objek wisata terutama sampah perlu sebuah proses dan perubahan-perubahan secara komprehensif, dan upaya itu harus mendapat dukunagn dari semua pihak.
"Jadi bagi teman-teman di lapangan baik itu masyarakat maupun media silahkan kalau ada informasi maupun masukan terkait penanganan persoalan di objek wisata bisa dilaporkan ke kami dan Insya Allah kita respon," katanya.
Ia juga mengatakan, berkaitan dengan sampah wisata terutama usai libur akhir tahun 2017, itu juga akan menjadi upaya dinas untuk perbaikan ke depan, disamping mengoptimalkan petugas lapangan untuk melakukan pembersihan.
"Teman-teman di lapangan usai tahun baru paginya langsung bekerja, dan sampai hari ini belum selesai, artinya mereka sudah bekerja secara baik, hanya karena terlalu luas dan terlalu banyak sampah, sehingga tidak segera bisa selesai dalam satu hari," katanya.
"Di dalam program 2018 ini kami sudah menyampaikan ke petugas kebersihan objek wisata, kalau nanti teman-teman lapangan ini akan kami tetapkan sebagai satgas (satuan tugas) sampah," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Selasa.
Menurut dia, satgas sampah di tiap objek wisata ini selain melibatkan petugas kebersihan pantai juga masyarakat kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat yang memang punya aktivitas perekonomian di kawasan wisata.
"Satgas sampah ini disamping fungsinya sebagai petugas lapangan juga secara periodik melakukan imbauan baik secara langsung atau tidak kepada wisatawan atau kelompok pengunjung agar membuang sampah di tempatnya," katanya.
Selain itu, kata dia, satgas sampah juga bisa mengimbau melalui pengeras suara yang biasanya untuk larangan mandi di laut oleh Tim SAR kepada wisatawan tetap membuang sampah pada tempatnya, sebagai antisipasi sampah berceceran di kawasan wisata.
"Ini sebagai upaya agar ke depan tidak ada lagi sampah berceceran, tetapi kita juga coba edukasi para wiatawan agar membuang sampah pada tempanya, dan kalau itu nanti berjalan mudah-mudahan satu per satu persoalan-persoalan di objek wisata bisa ditangani dengan baik," katanya.
Kwintarto mengatakan, karena diakui untuk menyelesaikan persoalan di objek wisata terutama sampah perlu sebuah proses dan perubahan-perubahan secara komprehensif, dan upaya itu harus mendapat dukunagn dari semua pihak.
"Jadi bagi teman-teman di lapangan baik itu masyarakat maupun media silahkan kalau ada informasi maupun masukan terkait penanganan persoalan di objek wisata bisa dilaporkan ke kami dan Insya Allah kita respon," katanya.
Ia juga mengatakan, berkaitan dengan sampah wisata terutama usai libur akhir tahun 2017, itu juga akan menjadi upaya dinas untuk perbaikan ke depan, disamping mengoptimalkan petugas lapangan untuk melakukan pembersihan.
"Teman-teman di lapangan usai tahun baru paginya langsung bekerja, dan sampai hari ini belum selesai, artinya mereka sudah bekerja secara baik, hanya karena terlalu luas dan terlalu banyak sampah, sehingga tidak segera bisa selesai dalam satu hari," katanya.
Pewarta: H. Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: