PBB, Amerika Serikat (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengeluarkan "peringatan merah" akhir tahun kepada dunia yang menurutnya menghadapi risiko ketidaksetaraan, nasionalisme, xenofobia dan bahkan mungkin perang nuklir, kecuali jika dunia berupaya menyelesaikan perbedaannya.

"Ketika saya dilantik satu tahun lalu, saya menyerukan 2017 menjadi tahun perdamaian. Sayangnya, dalam cara yang mendasar, dunia mengalami kemunduran," kata Guterres dalam pesan Tahun Baru, Minggu (31/12) waktu setempat.


Dalam pidato tersebut, seperti diberitakan AFP, ia menyindir uji coba nuklir dan peluncuran rudal Korea Utara.


"Konflik semakin dalam dan bahaya baru muncul. Kekhawatiran global mengenai senjata nuklir mencapai level tertinggi sejak Perang Dingin," kata dia.


"Perubahan iklim bergerak lebih cepat dari kita. Ketidaksetaraan semakin tumbuh. Kita melihat pelanggaran mengerikan terhadap HAM," kata mantan perdana menteri Portugal itu, mengungkapkan kekhawatiran soal peningkatan nasionalisme dan xenofobia.


Dia menyatakan komunitas internasional "bisa menyelesaikan konflik, mengatasi kebencian dan membela nilai-nilai bersama, namun, kita hanya bisa melakukannya bersama-sama."