Seribuan pendaki lewatkan malam pergantian tahun di Gunung Kerinci
31 Desember 2017 18:15 WIB
Puncak Gunung Kerinci Sejumlah pendaki berfoto sambil menikmati matahari pagi di puncak Gunung Kerinci di ketinggian 3.805 mdpl di Kerinci, Jambi, Jumat (25/12). Ratusan pendaki dari dalam dan luar negeri telah berdatangan ke Kabupaten Kerinci guna melakukan pendakian ke Gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia tersebut dalam rangka memanfaatkan libur natal dan tahun baru. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Jambi (ANTARA News) - Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BB-TNKS) menyebutkan, sekira seribuan pendaki diperkirakan akan merayakan malam pergantian tahun 2017-1018 di Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi.
"Ribuan pendaki dari berbagai daerah di Indonesia sudah mulai berdatangan dan melakukan registrasi di pos penjagaan di R10 Kersik Tuo sejak kemarin," kata Kepala Seksi Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Kerinci, Nur Hamidi yang dihubungi dari Jambi, Minggu.
Ia mencatat per hari ini (minggu) sebanyak 200 pendaki melakukan registrasi di pos penjagaan dan telah melakukan pendakian melalui jalur R10 Desa Kersik Tuo, Kayu Aro.
"Hari ini yang daftar ada 200 pendaki, sementara yang sudah di atas sudah mencapai sekitar 800 orang, jadi kita perkirakan ada seribuan pendaki yang akan merayakan malam pergantian tahun di atas gunung," katanya.
Saat melakukan registrasi di pos penjagaan, para pendaki tersebut telah diingatkan untuk tidak mencapai puncak gunung, mengingat status gunung tersebut saat ini masih waspada lpada evel II dan masih aktif menyeburkan asap tebal putih.
Para pendaki atau pun wisatawan diminta untuk tidak memaksakan diri mendaki sampai ke puncak Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3.805 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL) jika cuaca di atas buruk.
"Pendaki jangan memaksakan sampai ke puncak untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kami juga meminta pendaki agar mematuhi ketentuan yang kami berikan," katanya.
Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, yang terletak pada gugusan Bukit Barisan, dekat pantai barat dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.
Saat ini jalur pendakian ke Gunung Kerinci telah memiliki dua jalur, yakni melalui Kersik Tuo, Kerinci. Kemudian melalui jalur Solok Selatan, Sumatera Barat yang baru saja disahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Jalur pendakian melalui R10 Kersik Tuo kata Hamidi, memiliki empat shelter (pos perhentian). Shelter I--II dengan ketinggian 2.505 MPDL yang kondisi tanah padat dan pepohonan berakar.
Kemudian Shelter II--III sekitar 3.056 meter MDPL memiliki kondisi jalan mendaki, sempit dan curam. Shelter III? menuju Tugu Yudha sekitar 3.291 mdpl kondisinya juga curam dan mendaki terjal.?
Sedangkan jalur pendakian Gunung Kerinci melalui pintu masuk jalur di Bangun Rejo, Kecamatan Sangir, Solok Selatan kata Hamidi, memiliki tiga shelter.
Shelter I--II sekitar 1.890 MDPL memilik jalur yang landai. Kemudian shelter II--III sekitar 2.225 MDPL memilik jalur yang licin, mendaki, curam.
Selain itu, dia mengimbau para pendaki atau wisatawan yang mendaki gunung tersebut untuk melengkapi alat pendakian sesuai standar operasional prosedur.
Alat pendakian yang memadai sangat penting dimiliki pendaki untuk menjamin keselamatan diri sendiri atau pun kelompok selama proses pendakian di Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera.
"Pendaki harus melalui pemeriksaan terkait dengan alat kelengkapan pendakian yang memadai untuk keselamatan pendaki itu sendiri," katanya menambahkan.
"Ribuan pendaki dari berbagai daerah di Indonesia sudah mulai berdatangan dan melakukan registrasi di pos penjagaan di R10 Kersik Tuo sejak kemarin," kata Kepala Seksi Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Kerinci, Nur Hamidi yang dihubungi dari Jambi, Minggu.
Ia mencatat per hari ini (minggu) sebanyak 200 pendaki melakukan registrasi di pos penjagaan dan telah melakukan pendakian melalui jalur R10 Desa Kersik Tuo, Kayu Aro.
"Hari ini yang daftar ada 200 pendaki, sementara yang sudah di atas sudah mencapai sekitar 800 orang, jadi kita perkirakan ada seribuan pendaki yang akan merayakan malam pergantian tahun di atas gunung," katanya.
Saat melakukan registrasi di pos penjagaan, para pendaki tersebut telah diingatkan untuk tidak mencapai puncak gunung, mengingat status gunung tersebut saat ini masih waspada lpada evel II dan masih aktif menyeburkan asap tebal putih.
Para pendaki atau pun wisatawan diminta untuk tidak memaksakan diri mendaki sampai ke puncak Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3.805 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL) jika cuaca di atas buruk.
"Pendaki jangan memaksakan sampai ke puncak untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kami juga meminta pendaki agar mematuhi ketentuan yang kami berikan," katanya.
Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, yang terletak pada gugusan Bukit Barisan, dekat pantai barat dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.
Saat ini jalur pendakian ke Gunung Kerinci telah memiliki dua jalur, yakni melalui Kersik Tuo, Kerinci. Kemudian melalui jalur Solok Selatan, Sumatera Barat yang baru saja disahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Jalur pendakian melalui R10 Kersik Tuo kata Hamidi, memiliki empat shelter (pos perhentian). Shelter I--II dengan ketinggian 2.505 MPDL yang kondisi tanah padat dan pepohonan berakar.
Kemudian Shelter II--III sekitar 3.056 meter MDPL memiliki kondisi jalan mendaki, sempit dan curam. Shelter III? menuju Tugu Yudha sekitar 3.291 mdpl kondisinya juga curam dan mendaki terjal.?
Sedangkan jalur pendakian Gunung Kerinci melalui pintu masuk jalur di Bangun Rejo, Kecamatan Sangir, Solok Selatan kata Hamidi, memiliki tiga shelter.
Shelter I--II sekitar 1.890 MDPL memilik jalur yang landai. Kemudian shelter II--III sekitar 2.225 MDPL memilik jalur yang licin, mendaki, curam.
Selain itu, dia mengimbau para pendaki atau wisatawan yang mendaki gunung tersebut untuk melengkapi alat pendakian sesuai standar operasional prosedur.
Alat pendakian yang memadai sangat penting dimiliki pendaki untuk menjamin keselamatan diri sendiri atau pun kelompok selama proses pendakian di Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera.
"Pendaki harus melalui pemeriksaan terkait dengan alat kelengkapan pendakian yang memadai untuk keselamatan pendaki itu sendiri," katanya menambahkan.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: