Jakarta (ANTARA News) - Badan Restorasi Gambut (BRG) menyebutkan telah melakukan kegiatan restorasi dengan seluruh aspek teknis, sosial dan dan aspek teknis di sekitar satu juta hektare (ha) lahan hingga pertengahan Desember 2017.
Selain melakukan kegiatan restorasi di sekitar satu juta ha lahan gambut, Deputi Edukasi Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG Myrna A. Safitri di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya pada 2017 memfasilitasi 75 desa dan kelurahan di 7 provinsi target restorasi gambut.
Desa-desa itu tersebar di Riau (11 desa), Jambi (10), Sumatera Selatan (15), Kalimantan Barat (16), Kalimantan Tengah (10), Kalimantan Selatan (10), Papua (3).
"Total luas wilayah desa dan kelurahan itu 1.180.441 ha dengan areal lahan gambut yang dikelola masyarakat sekitar 878.326 ha. Dari luas itu, 267.111 ha menjadi target restorasi gambut. BRG menjalankan program Desa Peduli Gambut dimana masyarakat menjadi garda depan pemeliharaan ekosistem gambut," katanya.
Deputi Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan BRG Alue Dohong melaporkan BRG telah melakukan upaya revitalisasi mata pencaharian masyarakat, ada 101 kelompok masyarakat (Pokmas) telah dibina untuk mengelola lahan tanpa bakar, pengembangan komoditi lokal, perikanan air tawar, peternakan, dan budidaya lebah madu.
Sampai saat ini, jumlah warga yang melakukan pembakaran gambut makin berkurang. Dan melalui revitalisasi mata pencaharian, telah tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem gambut.
Sepanjang 2017, BRG memfasilitasi pembangunan infrastruktur pembasahan gambut berupa sumur bor, sekat kanal, dan penimbunan kanal, di enam provinsi yakni Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Total luas pembasahan terdampak sekitar 200 ribuan hektar, yang terdiri dari 103.476 hektar sebagai dampak pembasahan infrastruktur yang dibangun BRG dan 98.978 hektar dari kegiatan pembasahan yang dilakukan para mitra.
Dari luas itu, lebih 60 persen atau sekitar 62.126 ha, berada di Kalimantan Tengah. Sumur Bor yang dibangun BRG 5.900 unit, sekat kanal yang dibangun bersama masyarakat dan perguruan tinggi 1.849, dan kanal- kanal yang ditimbun permanen ada 110 titik.
Kepala BRG Nazir Foead mengatakan restorasi gambut tidak sekadar membasahi lahan gambut dan menanam kembali untuk memperbaiki ekosistem yang rusak, tetapi juga memberdayakan masyarakat yang hidup di lahan gambut.
Dalam Rencana Strategis BRG di 2016 sampai dengan 2020 disebutkan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut berkaitan erat dengan pencapaian manfaat ekonomi, sosial, dan yang paling utama yakni ekologi.
BRG sebut restorasi sekitar 1 juta ha
28 Desember 2017 22:17 WIB
Myrna A. Safitri. (Repro YouTube)
Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: