Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan kembali anggaran untuk vaksin difteri.

Hal ini terkait jumlah kasus difteri di Jakarta sebanyak 57 dan jumlah yang meninggal sebanyak dua orang.

Saat ini sudah tersedia 1,2 juta vaksi difteri bantuan Kementerian Kesehatan untuk usia 0-19 tahun.

"Kita siapkan anggarannya dan kita pastikan juga yang untuk dewasa yang di atas 19 tahun karena memang yang rentan sekarang itu usia 0 sampai 19 tahun itu yang harus jadi fokus kita," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Rabu.

Namun, katanya, saat ini dilihat kasus difteri menimpa warga berusia di atas 19 tahun dan dipastikan Pemprov akan tanggap menyediakan anggaran.

"Tapi sekarang kita mulai melihat kasus yang di atas usia 19 tahun, jadi kita harus pastikan bahwa Pemprov tanggap untuk menyediakan anggarannya memastikan vaksinnya tersedia dan imunisasi bisa terbantu," kata Sandiaga.

Wagub sudah meminta pada Dinas Kesehatan untuk menghitung, tapi yang tahap pertama kemarin sudah tercukupi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Harus ada penambahan vaksin, karena saya rasa penambahannya 20 - 30 persen dan lebih tinggi karena ini yang harus kita antisipasi. Ini termasuk untuk 19 tahun ke atas, saya minta semuanya jangan sampai tersendat, ini yang jadi kekhawatiran kita," kata Sandiaga.

Soalnya penyebarannya sudah tidak terdeteksi ini sangat cepat. Dan akan dicoba cari terobosan untuk pengadaan, katanya.

"Kita coba cari terobosannya makanya ada DPRD juga di sini, kita carikan jalan untuk pengadaan, ada dari APBD tentunya persetujuan DPRD," kata Sandiaga.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga turut menyosialisasikan program penanggulangan penyakit difteri secara serentak, di antaranya di SMA Negeri 33 Jakarta Barat, Senin (11/12).