Jakarta (ANTARA News) - Petugas Polres Metro Jakarta Selatan dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan kesulitan mengevakuasi Dedi Irawan, satu dari tiga pekerja yang tewas tertimpa tembok beton Apartemen Pakubowono Spring.
"Proses evakuasi memang sulit dan perlu kehati-hatian," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Mardiaz Kusni Dwihananto di Jakarta, Rabu.
Mardiaz mengatakan pengembang berupaya memperkuat bangunan guna membantu evakusi jasad Dedi yang tertimbun beton.
Mardiaz menuturkan proses evakuasi Dedi yang tertimpa bebatuan dan beton berpengaruh terhadap fondasi bangunan.
Salah satu upaya yang dilakukan pengembang yakni mendatangkan satu unit alat berat guna mempermudah mengevakuasi.
Sebelumnya, plafon beton Apartemen Pakubowo Spring di Jalan Teuku Cuf Nyak Arief Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ambruk menimpa sejumlah pekerja pada Selasa (26/12) sekitar pukul 20.15 WIB.
Akibat kejadian itu, tiga pekerja meninggal dunia bernama Adi alias Bima (30), Khoirul Masum (35) dan Dedi Irawan, sedangkan korban terluka yakni Aris Suryanto bin Sumadi (33), Muklas (44) dan Idris bin Sohari (28).
Para pekerja yang menjadi korban kecelakaan kerja itu tercatat sebagai karyawan PT Tunas Jaya Sanur yang mengerjakan pembangunan Apartemen Pakubuwono Spring.
Petugas kesulitan evakuasi satu korban kecelakaan Aparteman Pakubuwono
27 Desember 2017 17:10 WIB
ilustrasi korban kecelakaan (AntaraNews/Diasty Surjanto)
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: