LMAN danai pembebasan lahan Rp11,7 triliun selama 2017
27 Desember 2017 17:06 WIB
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo (tengah) berbincang dengan Direktur Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari (kanan) dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna usai penandatangan nota kesepahaman antara LMAN dan BPJT mengenai pengadaan tanah proyek strategis nasional di Jakarta, Senin (18/12/2017). (ANTARA /Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah mendanai pembebasan lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) khususnya proyek pembangunan jalan tol mencapai Rp11,7 triliun selama Januari 2017 hingga 22 Desember 2017.
Direktur LMAN Rahayu Puspasari mengatakan, dana tersebut digunakan untuk membiayai pembebasan lahan di 17.219 bidang tanah di seluruh Indonesia.
"Dari alokasi tersebut, sebagian besar dana digunakan untuk pembebasan tanah guna pembangunan ruas jalan tol Trans Jawa yang terdiri atas 10.170 bidang tanah senilai Rp4,39 triliun," ujar Rahayu saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
LMAN juga mendanai pembebasan lahan tol Trans Sumatera pada 3.687 bidang tanah senilai Rp1,84 triliun, tol Jabodetabek pada 1.930 bidang tanah senilai Rp4,46 triliun, dan lainnya pada 1.432 bidang tanah senilai Rp1 triliun.
Proyek jalan tol merupakan salah satu bagian dari program pembebasan dan pengembangan lahan untuk pelaksanaan proyek PSN yang dilakukan LMAN sepanjang 2017.
Pada APBN Perubahan 2017, LMAN mengalokasikan dana sebesar Rp32,05 triliun yang digunakan untuk pembebasan lahan pada 78 proyek, diantaranya 43 ruas jalan tol senilai Rp25,2 triliun, satu pelabuhan senilai Rp500 miliar, enam infrastruktur kereta api senilai Rp3,8 triliun, 27 bendungan serta satu proyek tanggul laut (NCICD) senilai Rp2,3 triliun.
Sedangkan pada 2018, alokasi dana APBN 2018 untuk pembebasan lahan proyek melalui LMAN menjadi sebesar Rp35,4 triliun. Sesuai peta jalan (roadmap) LMAN, dana tersebut akan digunakan untuk mendanai lahan bagi 65 proyek infrastruktur diantaranya 23 ruas jalan tol senilai Rp18,13 triliun, dua proyek infrastruktur kereta api senilai Rp4 triliun, dan 40 bendungan atau dam senilai Rp13,27 triliun.
Di sisi lain, LMAN juga terus berupaya untuk menambah portfolio aset kelolaan. Pada 2017, LMAN mendapatkan hak kelola berupa aset eks Pertamina seperti aktiva kilang eks LNG Arun dengan nilai aset Rp11,05 triliun, aktiva kilang LNG Badak senilai Rp16,03 triliun, tanah di Jalan Terogong Jakarta Selatan senilai Rp1,32 triliun.
LMAN juga bertanggungjawab atas pengelolaan aset atas beberapa properti yang berupa rumah toko (ruko), rumah tinggal, dan gedung senilai Rp201,73 miliar, serta apartemen senilai Rp95,26 miliar. Lembaga tersebut juga mendapatkan hak kelola tanah untuk PSN senilai Rp11,8 triliun.
Sejak berdiri dua tahun lalu, LMAN membukukan total aset senilai Rp36,65 triliun hingga kuartal III 2017. Pada periode yang sama, pendapatan operasional sebesar Rp249 miliar dan total pendapatan Rp812,86 miliar.
Direktur LMAN Rahayu Puspasari mengatakan, dana tersebut digunakan untuk membiayai pembebasan lahan di 17.219 bidang tanah di seluruh Indonesia.
"Dari alokasi tersebut, sebagian besar dana digunakan untuk pembebasan tanah guna pembangunan ruas jalan tol Trans Jawa yang terdiri atas 10.170 bidang tanah senilai Rp4,39 triliun," ujar Rahayu saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
LMAN juga mendanai pembebasan lahan tol Trans Sumatera pada 3.687 bidang tanah senilai Rp1,84 triliun, tol Jabodetabek pada 1.930 bidang tanah senilai Rp4,46 triliun, dan lainnya pada 1.432 bidang tanah senilai Rp1 triliun.
Proyek jalan tol merupakan salah satu bagian dari program pembebasan dan pengembangan lahan untuk pelaksanaan proyek PSN yang dilakukan LMAN sepanjang 2017.
Pada APBN Perubahan 2017, LMAN mengalokasikan dana sebesar Rp32,05 triliun yang digunakan untuk pembebasan lahan pada 78 proyek, diantaranya 43 ruas jalan tol senilai Rp25,2 triliun, satu pelabuhan senilai Rp500 miliar, enam infrastruktur kereta api senilai Rp3,8 triliun, 27 bendungan serta satu proyek tanggul laut (NCICD) senilai Rp2,3 triliun.
Sedangkan pada 2018, alokasi dana APBN 2018 untuk pembebasan lahan proyek melalui LMAN menjadi sebesar Rp35,4 triliun. Sesuai peta jalan (roadmap) LMAN, dana tersebut akan digunakan untuk mendanai lahan bagi 65 proyek infrastruktur diantaranya 23 ruas jalan tol senilai Rp18,13 triliun, dua proyek infrastruktur kereta api senilai Rp4 triliun, dan 40 bendungan atau dam senilai Rp13,27 triliun.
Di sisi lain, LMAN juga terus berupaya untuk menambah portfolio aset kelolaan. Pada 2017, LMAN mendapatkan hak kelola berupa aset eks Pertamina seperti aktiva kilang eks LNG Arun dengan nilai aset Rp11,05 triliun, aktiva kilang LNG Badak senilai Rp16,03 triliun, tanah di Jalan Terogong Jakarta Selatan senilai Rp1,32 triliun.
LMAN juga bertanggungjawab atas pengelolaan aset atas beberapa properti yang berupa rumah toko (ruko), rumah tinggal, dan gedung senilai Rp201,73 miliar, serta apartemen senilai Rp95,26 miliar. Lembaga tersebut juga mendapatkan hak kelola tanah untuk PSN senilai Rp11,8 triliun.
Sejak berdiri dua tahun lalu, LMAN membukukan total aset senilai Rp36,65 triliun hingga kuartal III 2017. Pada periode yang sama, pendapatan operasional sebesar Rp249 miliar dan total pendapatan Rp812,86 miliar.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: