Lima (ANTARA News) - Mantan presiden Peru Alberto Fujimori, yang sedang sakit, meminta masyarakat memaafkannya pada Selasa (26/12), dua hari setelah dia menerima pengampunan kontroversial dari pemimpin negara saat ini.

"Saya menyadari bahwa hasil kerja pemerintahan saya diterima dengan baik di satu sisi, tetapi saya juga mengakui telah mengecewakan rekan senegara yang lainnya, dan saya meminta mereka memaafkan saya dengan sepenuh hati," kata Fujimori dalam sebuah rekaman video Facebook yang diambil dari kamar rumah sakit tempatnya dirawat.

Pria 79 tahun itu menjalani hukuman 25 tahun penjara karena korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia selama pemerintahannya dari 1990 sampai 2000.

Dia dipindahkan dari sel penjara ke rumah sakit pada Sabtu setelah tekanan darahnya menurun dan detak jantungnya tidak teratur, yang terbaru dalam serangkaian perawatan untuk sang mantan pemimpin.

Presiden Pedro Pablo Kuczynski pada Minggu memerintahkan pemberian pengampunan bagi Fujimori dan tujuh tahanan lain atas dasar kemanusiaan, menempatkan dia di pusat krisis politik beberapa hari setelah dia menghindari pemakzulan.

Alberto Fujimori telah menghabiskan lebih dari satu dekade di penjara karena penumpasan kejam terhadap pesaing politiknya dan memerintahkan puluhan pembunuhan serta mengatur taktik brutal lainnya.

Terlepas dari hukuman karena pelanggaran hak asasi manusia, Fujimori bisa mempertahankan popularitas di Peru karena mengalahkan gerilyawan sayap kiri dan menstabilkan ekonomi setelah satu periode krisis, demikian menurut siaran kantor berita AFP. (kn)