Bali tetap jadi favorit liburan akhir tahun
25 Desember 2017 08:58 WIB
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan (kanan) menjelaskan tentang zona bahaya dan zona aman erupsi Gunung Agung saat meninjau Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (22/12/2017). Menteri ESDM menegaskan zona bahaya hanya berlaku untuk radius hingga 10km dari kawah Gunung Agung yang hingga kini masih berstatus awas dan di luar kawasan tersebut masih aman. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Denpasar (ANTARA) - Wisatawan Nusantara maupun asing tetap memadati sejumlah objek wisata di Pulau Bali pada liburan Natal, hal tersebut membuktikan Bali masih aman di tengah erupsi Gunung Agung.
"Memang Bali memiliki daya tarik tersendiri di banding daerah lain. Walau saat terjadi erupsi Gunung Agung yang menjadi berita hangat dan viral di media sosial (sosmed), tapi tak menyurutkan untuk mengunjungi Bali. Saya juga datang ke sini," kata Anita, wisatawan asal Jakarta saat ditemui di Taman Nusa, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin.
Meski tahu Bali saat ini dilanda bencana erupsi Gunung Agung tapi Anita mengaku keberadaan gunung tertinggi di Pulau Dewata itu sangat jauh dari objek-objek wisata, seperti objek wisata Kuta, Gianyar dan Tabanan.
"Apalagi pemerintah telah memberi jaminan kepada para wisatawan jika dalam sewaktu-waktu terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai, akan dilakukan segera evakuasi, termasuk memberikan menginap secara gratis semalam," ucapnya.
Menurut Anita, jaminan kepada para wisatawan sangat penting untuk bisa kembali ke daerah maupun ke negaranya. Para turis pun sangat tertarik berlibur di Bali, terlebih pada liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.
"Mereka ingin menikmati Bali pada pergantian tahun 2017 ke tahun 2018. Saya pun menghabiskan liburan bersama keluarganya di Pulau Dewata," ujar wanita pengobi berwisata itu.
Di tanya mengenai objek wisata Taman Nusa Gianyar, Anita mengapresiasi objek wisata baru ini, karena dalam lokasi ini mirip taman mini di Indonesia, karena ada rumah-rumah adat, termasuk juga pertunjukkan keseniannya.
"Objek wisata Taman Nusa ini sangat bagus. Selain bisa berwisata kami juga bisa mengajak keluarga guna menambah wawasan pengetahuan kebudayaan Nusantara," katanya.
Taman yang memiliki luas mencapai 15 hektare tersebut, kata dia, wajib dikunjungi bagi wisatawan domestik dan asing, karena akan mendapatkan suguhan menarik di objek tersebut.
"Saya senang bisa berkunjung ke objek tersebut. Selain melihat rumah-rumah adat, juga ada pemandangan alam berupa sawah bertingkat dengan puluhan air pancuran dan lembah sungai," katanya.
"Memang Bali memiliki daya tarik tersendiri di banding daerah lain. Walau saat terjadi erupsi Gunung Agung yang menjadi berita hangat dan viral di media sosial (sosmed), tapi tak menyurutkan untuk mengunjungi Bali. Saya juga datang ke sini," kata Anita, wisatawan asal Jakarta saat ditemui di Taman Nusa, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin.
Meski tahu Bali saat ini dilanda bencana erupsi Gunung Agung tapi Anita mengaku keberadaan gunung tertinggi di Pulau Dewata itu sangat jauh dari objek-objek wisata, seperti objek wisata Kuta, Gianyar dan Tabanan.
"Apalagi pemerintah telah memberi jaminan kepada para wisatawan jika dalam sewaktu-waktu terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai, akan dilakukan segera evakuasi, termasuk memberikan menginap secara gratis semalam," ucapnya.
Menurut Anita, jaminan kepada para wisatawan sangat penting untuk bisa kembali ke daerah maupun ke negaranya. Para turis pun sangat tertarik berlibur di Bali, terlebih pada liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.
"Mereka ingin menikmati Bali pada pergantian tahun 2017 ke tahun 2018. Saya pun menghabiskan liburan bersama keluarganya di Pulau Dewata," ujar wanita pengobi berwisata itu.
Di tanya mengenai objek wisata Taman Nusa Gianyar, Anita mengapresiasi objek wisata baru ini, karena dalam lokasi ini mirip taman mini di Indonesia, karena ada rumah-rumah adat, termasuk juga pertunjukkan keseniannya.
"Objek wisata Taman Nusa ini sangat bagus. Selain bisa berwisata kami juga bisa mengajak keluarga guna menambah wawasan pengetahuan kebudayaan Nusantara," katanya.
Taman yang memiliki luas mencapai 15 hektare tersebut, kata dia, wajib dikunjungi bagi wisatawan domestik dan asing, karena akan mendapatkan suguhan menarik di objek tersebut.
"Saya senang bisa berkunjung ke objek tersebut. Selain melihat rumah-rumah adat, juga ada pemandangan alam berupa sawah bertingkat dengan puluhan air pancuran dan lembah sungai," katanya.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: