Gereja Katedral berlakukan pendaftaran daring perketat pengamanan
24 Desember 2017 21:26 WIB
Arsip: Petugas menyelesaikan dekorasi jelang perayaan Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Sabtu (23/12). Perayaan Natal 2017 di gereja tersebut mengambil tema Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah dalam Hatimu. (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Gereja Katedral Jakarta memberlakukan pendaftaran secara daring demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sekaligus memperketat pengamanan.
Humas Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwadie di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa pendaftaran telah dimulai pada 18 Desember lalu.
"Di tanggal 18 sudah dilakukan registrasi `online` untuk Misa Pukul 17.00, tanggal 19 untuk pukul 20.00. Kalau pukul 22.00 bebas," ujarnya.
Pemberlakuan pendaftaran secara daring tersebut juga dimaksudkan agar lebih tertib.
"Seperti apa yang Romo perintahkan, demi kenyamanan dan mengajak umat supaya bisa menyadari bisa tertib `kan lebih enak. Umat tentu dimudahkan karena ada `online` ada `offline`," katanya.
Susyana mengatakan pemberlakuan pendaftaran secara daring mencontoh apa yang dilakukan di Vatikan, Italia.
"Di Vatikan juga digunakan sistem `online`. Tidak ada yang salah kalau dilakukan," katanya.
Dia menambahkan untuk jemaat yang ingin menempati di ruangan gereja, ada registrasi khusus, sementara kalau di luar gereja bebas.
Susyana mengatakan persiapannya sudah dimulai sejak enam bulan lalu dan tiga bulan membentuk panitia Misa Natal.
Dia menyebutkan seluruh kawasan gereja baik di luar maupun di dalam mampu menampung hingga 6.000 jemaat.
Dalam tema Natal kali ini, dia mengatakan mengusung tema kebhinekaan karena tahun ini sarat dengan isu-isu keberagaman dan toleransi.
"Mengajak seluruh umat untuk bisa menciptakan kedamaian dan mendukung Pancasila. Dari situ dibuat topik khusus yaitu makin adil makin beradab, terkait bagaimana Pancasila, ada kebhinekaan," katanya.
Hal itu lah yang menginspirasi untuk menghiasi gereja dengan unsur nusantara, yaitu bambu.
"Bagaimana kita bisa cari unsur tradisional, bambu ijuk pelepah rumbia sebagai kandang Natal, bel Natal, pohon Natal, sehingga bisa merasakan nuansa nusantaranya," ujarnya.
Humas Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwadie di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa pendaftaran telah dimulai pada 18 Desember lalu.
"Di tanggal 18 sudah dilakukan registrasi `online` untuk Misa Pukul 17.00, tanggal 19 untuk pukul 20.00. Kalau pukul 22.00 bebas," ujarnya.
Pemberlakuan pendaftaran secara daring tersebut juga dimaksudkan agar lebih tertib.
"Seperti apa yang Romo perintahkan, demi kenyamanan dan mengajak umat supaya bisa menyadari bisa tertib `kan lebih enak. Umat tentu dimudahkan karena ada `online` ada `offline`," katanya.
Susyana mengatakan pemberlakuan pendaftaran secara daring mencontoh apa yang dilakukan di Vatikan, Italia.
"Di Vatikan juga digunakan sistem `online`. Tidak ada yang salah kalau dilakukan," katanya.
Dia menambahkan untuk jemaat yang ingin menempati di ruangan gereja, ada registrasi khusus, sementara kalau di luar gereja bebas.
Susyana mengatakan persiapannya sudah dimulai sejak enam bulan lalu dan tiga bulan membentuk panitia Misa Natal.
Dia menyebutkan seluruh kawasan gereja baik di luar maupun di dalam mampu menampung hingga 6.000 jemaat.
Dalam tema Natal kali ini, dia mengatakan mengusung tema kebhinekaan karena tahun ini sarat dengan isu-isu keberagaman dan toleransi.
"Mengajak seluruh umat untuk bisa menciptakan kedamaian dan mendukung Pancasila. Dari situ dibuat topik khusus yaitu makin adil makin beradab, terkait bagaimana Pancasila, ada kebhinekaan," katanya.
Hal itu lah yang menginspirasi untuk menghiasi gereja dengan unsur nusantara, yaitu bambu.
"Bagaimana kita bisa cari unsur tradisional, bambu ijuk pelepah rumbia sebagai kandang Natal, bel Natal, pohon Natal, sehingga bisa merasakan nuansa nusantaranya," ujarnya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: