Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan, produksi pangan menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dalam kondisi aman karena sejumlah daerah, termasuk Jawa Tengah, rutin panen sepanjang Desember 2017.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Spudnik Sujono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan, pihaknya menerjunkan seluruh direktur di lingkungan Ditjen Hortikultura Kementan agar meninjau kondisi pertanaman padi di seluruh Jateng sejak Senin (18/12) guna mengecek situasi konkret di lapangan dan menepis isu impor beras lantaran pasokan beras medium berkurang.

Bahkan, Penanggung Jawab Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Wilayah Jawa Tengah itu menyatakan baru saja melakukan panen di hamparan lahan seluas 120 hektare di Desa Mangli, Kecamatan Randudongkal, Pemalang, Jateng, Sabtu (23/12).

"Lihat lapangan, kita tidak perlu impor. Akan saya laporkan ke Pak Menteri dan Presiden, beras Jawa Tengah aman, tidak perlu impor," catatnya.

Terkait dengan kenaikan harga beras, menurut dia, hal itu hanya situasi pasar karena pedagang yang menaikkan dengan alasan telah membeli dengan harga gabah kering giling (GKG) rata-rata Rp5.500 dan kecenderungan jadi beras premium, bukan medium.

Spudnik pun menyampaikan apresiasi kepada para petani serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), jajaran TNI AD, dan Polri yang terus mengawal kedaulatan pangan di Tanah Air karena produksi gabah Pemalang selama Desember mencapai 500 ribu GKG dari lahan seluas 5.000 hektare.

"Buktinya ada produksi. Kami tidak banyak bicara, tidak banyak teori," catat mantan Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan itu.

Produksi tersebut, dikemukakannya, menunjukkan Pemalang surplus beras 190 ribu ton karena konsumsinya 125.000 ton.

Untuk menjaga ketahanan pangan di Pemalang, Dinas Pertanian semula menargetkan luas tambah tanam (LTT) pada Desember mencapai 16 ribu hektare, tetapi kemudian diperluas menjadi 17 ribu hektare.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pemalang Sukardi menambahkan, petani dan pedagang menikmati bagusnya harga gabah dan beras.

Pemalang, lanjutnya, menjadi salah satu daerah penyangga beras untuk Jateng, salah satu faktornya, tingkat produktivitas paling tinggi di daerah Pantai Utara (Pantura), sekitar 6 ton GKG per hektare.

Sementara itu, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0711/Pemalang Kapten Arm Andumiyanta menyatakan, jajaran TNI Angkatan Darat (AD), khususnya yang di Pemalang, siap untuk terus mengawal kedaulatan pangan dengan mengerahkan seluruh jajaran Babinsa di Koramil guna mendampingi petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL).

"Harapannya agar ketahanan pangan di Pemalang ini tetap terjamin," katanya menambahkan.