Pengguna kereta Yogyakarta memuncak pekan depan
24 Desember 2017 12:22 WIB
Arsip Foto. Penumpang menunggu kedatangan kereta di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Kamis (8/6/2017). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmo)
Yogyakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta memperkirakan kepadatan pengguna kereta yang berangkat dari berbagai stasiun selama libur panjang akhir tahun memuncak pada 1 Januari 2018.
"Kami perkirakan ada sekitar 36.008 penumpang yang diberangkatkan dari sejumlah stasiun di Daerah Operasi VI Yogyakarta pada tanggal tersebut," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Minggu.
Pemberangkatan penumpang dari wilayah Yogyakarta pada 1 Januari, menurut dia, naik sekitar 20 persen dibanding pada awal libur Natal dan Tahun Baru karena banyak wisatawan yang kembali ke daerah asal usai menghabiskan libur panjang akhir tahun di Yogyakarta dan sekitarnya.
"Pada 1 Januari 2018, tiket yang disediakan pun sudah habis terjual. Namun, masih ada tiket untuk keberangkatan pada hari lain. Ketersediaannya bisa mencapai sekitar 15 persen dan bisa semakin berkurang," kata Eko.
Selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2018 sejak 22 Desember hingga 7 Januari 2018, PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta menjalankan enam kereta tambahan untuk memenuhi kebutuhan, serta tambahan kereta kelas prioritas dengan menggunakan kereta pariwisata.
Pengerahan kereta tambahan tersebut, lanjut Eko, menambah kapasitas tempat duduk hingga 30 persen dari rata-rata ketersediaan tempat duduk kereta reguler yang dijalankan tiap hari.
"Ada tambahan 3.150 tempat duduk setiap hari dari 9.992 tempat duduk kereta reguler," katanya.
Selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2018, PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta juga mendapatkan bantuan dari kepolisian, yang menurunkan dua anjing pelacak untuk mendukung pengamanan di Stasiun Tugu dan Lempuyangan Yogyakarta.
"Jika memakai detektor logam justru mengesankan hal yang menyeramkan. Oleh karenanya, kami meminta bantuan kepolisian untuk menerjunkan anjing pelacak," kata Eko.
Kanit Satwa Ditsabara Polda DIY AKP drh Adipurnama mengatakan anjing pelacak yang dikerahkan dalam kegiatan pengamanan itu mampu melacak narkoba dan bahan peledak.
"Kami terjunkan untuk mengantisipasi ancaman teror bom dan antisipasi peredaran narkoba di wilayah hukum Polda DIY," ujarnya.
Saat menemukan bahan peledak, anjing pelacak yang diberi nama Dino dan Flash akan duduk, namun jika menemukan narkotika akan menggonggong.
"Patroli dilakukan 30 hingga 45 menit agar efektif. Mereka juga harus tetap berada dalam kondisi prima agar bisa bekerja dengan baik," imbuhnya.
"Kami perkirakan ada sekitar 36.008 penumpang yang diberangkatkan dari sejumlah stasiun di Daerah Operasi VI Yogyakarta pada tanggal tersebut," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Minggu.
Pemberangkatan penumpang dari wilayah Yogyakarta pada 1 Januari, menurut dia, naik sekitar 20 persen dibanding pada awal libur Natal dan Tahun Baru karena banyak wisatawan yang kembali ke daerah asal usai menghabiskan libur panjang akhir tahun di Yogyakarta dan sekitarnya.
"Pada 1 Januari 2018, tiket yang disediakan pun sudah habis terjual. Namun, masih ada tiket untuk keberangkatan pada hari lain. Ketersediaannya bisa mencapai sekitar 15 persen dan bisa semakin berkurang," kata Eko.
Selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2018 sejak 22 Desember hingga 7 Januari 2018, PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta menjalankan enam kereta tambahan untuk memenuhi kebutuhan, serta tambahan kereta kelas prioritas dengan menggunakan kereta pariwisata.
Pengerahan kereta tambahan tersebut, lanjut Eko, menambah kapasitas tempat duduk hingga 30 persen dari rata-rata ketersediaan tempat duduk kereta reguler yang dijalankan tiap hari.
"Ada tambahan 3.150 tempat duduk setiap hari dari 9.992 tempat duduk kereta reguler," katanya.
Selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2018, PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta juga mendapatkan bantuan dari kepolisian, yang menurunkan dua anjing pelacak untuk mendukung pengamanan di Stasiun Tugu dan Lempuyangan Yogyakarta.
"Jika memakai detektor logam justru mengesankan hal yang menyeramkan. Oleh karenanya, kami meminta bantuan kepolisian untuk menerjunkan anjing pelacak," kata Eko.
Kanit Satwa Ditsabara Polda DIY AKP drh Adipurnama mengatakan anjing pelacak yang dikerahkan dalam kegiatan pengamanan itu mampu melacak narkoba dan bahan peledak.
"Kami terjunkan untuk mengantisipasi ancaman teror bom dan antisipasi peredaran narkoba di wilayah hukum Polda DIY," ujarnya.
Saat menemukan bahan peledak, anjing pelacak yang diberi nama Dino dan Flash akan duduk, namun jika menemukan narkotika akan menggonggong.
"Patroli dilakukan 30 hingga 45 menit agar efektif. Mereka juga harus tetap berada dalam kondisi prima agar bisa bekerja dengan baik," imbuhnya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: