Medan (ANTARA News) - Pelindo 1 menyediakan armada bus sebagai Angkutan Gratis Natal & Tahun Baru 2018 dari Belawan menuju Terminal Amplas.

"Angkutan tersebut, dari Belawan menuju Terminal Pinang Baris sejumlah dua unit yang digunakan pada tanggal 22, 24, dan 30 Desember 2017," kata Humas Pelindo 1, Fiona Sari Utami, di Medan, Sabtu.

Selain itu, menurut dia, untuk mengantisipasi lonjakan arus barang sembako di pelabuhan, juga telah dipersiapkan fasilitas pelabuhan antara lain kesiapan dermaga, Sistem dan Prosedur (Sispro) pelayanan kapal sembako.

"Kemudian gudang dan lapangan penumpukan, peralatan bongkar muat, tenaga operasional di lapangan dan kesiapan informasi dan teknologi (IT)," ujar Fiona.

Ia mengatakan, fasilitas umum tambahan juga akan disiapkan seperti tenda, toilet, dan media informasi kepada penumpang, pengantar/penjemput seperti sound system, spanduk, banner, serta leaflet informasi.

Untuk monitoring Angkutan Natal dan Tahun Baru 2018 ini, juga dibentuk posko monitoring, tim pemantau kesiapan pelayanan di setiap cabang pelabuhan, yang merupakan posko bersama dan beranggotakan Kesyahbandaran, Otoritas Pelabuhan, Pelindo 1, Polri, TNI AL, Bea Cukai, Karantina, Imigrasi, serta Kesehatan Pelabuhan.

"Tim ini akan bertugas untuk memantau kegiatan embarkasi dan debarkasi, memantau bongkar muat barang, berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, kegiatan pusat pengendalian trafik dan pusat informasi, serta pelaporan," ucapnya.

Ia mengatakan, Tim monitoring dan pelayanan Angkutan Natal dan tahun Baru 2017 ini akan bertugas pada H-10 hingga H+15, yaitu mulai tanggal 15 Desember 2017 sampai dengan 9 Januari 2018.

Untuk media pelaporan dan sistem koordinasi monitoring angkutan Natal dan Tahun Baru 2018, Pelindo akan menyediakan media melalui media portal korporat: HYPERLINK "http://www.pelindo1.co.id" www.pelindo1.co.id, video conference, rapat koordinasi serta menetapkan kontak person masing-masing pelabuhan.

"Kami tidak hanya memastikan kesiapan seluruh fasilitas, tapi kami juga memastikan keamanan dan keselamatan penumpang melalui koordinasi dengan pihak regulator (OP/KSOP, Syahbandar dan pihak keamanan di pelabuhan)," katanya.

Fiona juga menambahkan, mengenai batas izin toleransi kelebihan kapasitas penumpang kapal sekaligus pengaturan kendaraan dan antisipasi tindakan kriminal dalam rangka mewujudkan zero accident, berkoordinasi dengan perusahaan pelayaran agar kapal penumpang tidak sandar pada malam hari.

"Kemudian, memberikan proritas sandar bagi kapal penumpang, hewan ternak, kebutuhan pokok dan BBM, menyediakan sarana/peralatan khusus dan pelayanan seawal mungkin untuk penyandang disabilitas, meningkatkan pengawasan terhadap bahaya terorisme, penyalahgunaan narkoba, dan tanggap darurat terhadap cuaca ekstrem, serta menyiapkan fasilitas tambahan seperti tenda dan toilet," jelas juru bicara Pelindo.