Loram Wetan desa cerdas kedua di Indonesia
Peresmian Desa Cerdas Pertama Di Indonesia. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo (kedua kiri), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (tengah), Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany (kiri) melihat kerajinan kayu seusai meresmikan Desa Cerdas atau Smart Village di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (26/1/2017). Desa Cerdas yang juga akan dikembangkan di seluruh Indonesia itu dilengkapi fasilitas taman bacaan dan ruang interaksi masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Menurut Peneliti Senior LIPI R Siti Zuhro, di Kudus, Kamis (21/12), desa cerdas pertama yang diresmikan yakni di Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada bulan Januari 2017.
Ciri-ciri daerah yang maju, lanjut dia, ditandai dengan kemajuan desa beserta masyarakatnya.
Dengan sistem multipartai seperti sekarang, lanjut dia, masyarakat sudah saatnya semakin cerdas, terutama di desa.
Apabila masyarakat semakin cerdas, dia optimistis, mereka akan memiliki jati diri dan harga diri, sehingga akan tersinggung ketika ada yang membayar soal hak politik.
"Hal itulah yang akan dibangun LIPI bekerja sama dengan Pemda Kudus untuk membangun desa cerdas, sehingga masyarakatnya nanti semakin cerdas, ekonominya juga cerdas, dan di level pemerintahan desanya juga terakses oleh masyarakat dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, pemberdayaan masyarakat tidak hanya nilai-nilai ekonominya, melainkan nilai-nilai budaya juga harus diberdayakan.
Ia mencontohkan, untuk masyarakat Kudus tentu akan memunculkan kekudusannya sebagai ciri khas lokal.
"Khas masyarakat Kudus belum tentu dimiliki warga Jakarta. Hal seperti itu yang harus dikelola dan dirawat oleh desa cerdas," ujarnya lagi.
Untuk mewujudkan desa cerdas, katanya, dibutuhkan kerja sama semua pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten.
Ia berharap, desa cerdas di Kudus bisa didukung semua pihak, karena menjadi syarat terlaksana program desa cerdas.
"Masyarakatnya akan ditumbuhkembangkan kesadaran dan hak kewarganegaraannya, sehingga benar-benar berkualitas," ujarnya.
Bupati Kudus Musthofa mengungkapkan, desa lainnya di Kudus juga sudah siap mengikuti Desa Loram Wetan menjadi desa cerdas.
"Kehadiran Lembaga Administrasi Nasional merupakan langkah awal yang baik untuk meningkatkan kualitas masyarakatnya, melalui program desa cerdas," ujarnya, didampingi Kepala Lembaga Administrasi Nasional (LAN) RI Adi Suryanto.
Ia menganggap, desa cerdas lebih terintegrasi, sehingga tidak hanya sekadar menjadi desa literasi keuangan, melainkan lebih luas.
Desa cerdas merupakan implementasi dari penandatanganan kerja sama antara Bupati Kudus dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) beberapa waktu yang lalu.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017