Jakarta (ANTARA Newsa) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan antisipasi kepadatan lalu lintas di pintu keluar (exit) Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) untuk menghadapi libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Soebagiono dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, mengatakan tol yang baru diresmikan Presiden Jokowi pada 19 Desember lalu itu dipastikan akan dibanjiri pengguna jalan.

"Tol Sumo dibuka pasti akan banyak yang pakai jalan itu. Tapi bagaimana kami mengantisipasi titik keluar di Jombang itu," kata Soebagiono.

Menurut dia, antisipasi yang dilakukan adalah dengan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan kepolisian agar tidak terjadi kemacetan karena jalur yang menyempit.

"Kami prediksi akan ada `bottleneck`(sumber kemacetan) di situ. Kami koordinasi agar dari Surabaya ke Jombang jangan sampai seperti (kejadian) Brexit tahun lalu," ujarnya.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan kondisi tol baru itu dipastikan akan cukup ramai karena baru beroperasi. Belum lagi hingga akhir tahun 2017 Tol Sumo tidak dikenakan tarif alias gratis.

Meski tidak bisa memperkirakan volume kendaraan yang akan melewati jalan tol baru tersebut, ia menjelaskan kapasitas jalan tol mampu menampung sebanyak 46 ribu kendaraan per hari.

"Kalau dari sisi jalan tol sendiri, dengan kapasitas tadi, cukup sebetulnya untuk menampung lalu lintas yang lewat," katanya.

Ia mengamini pernyataan Soebagiono bahwa titik yang harus jadi perhatian adalah titik keluar tol yang bertemu dengan jalan nasional.

"Namun, sekali lagi, hal-hal demikian sudah diantisipasi oleh kementerian," katanya.