Jakarta (ANTARA News) - Senam nafas dan olah gerak yang menggunakan teknik Bio Energy Power (BEP) diyakini mengoptimalkan kemampuan dan energi tubuh untuk mengobati tubuh.




"Saya tidak pernah minum obat lagi sejak mengikuti senam BEP. Selain itu, penyakit seperti flu dan batuk yang sering saya alami juga hilang," kata Koesmarihati, Dewan Pengarah Komunitas BEPers Indonesia (KBI) dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurut Koesmarihati telah berusia 75 tahun ini, teknik senam ini dirancang khusus berdasarkan teori medis.

"Senam BEP dilakukan melalui teknik olah nafas dan olah gerak untuk meningkatkan besaran energy dalam tubuh, guna menjamin kualitas sel, jaringan dan darah," ujarnya.

Untuk itu Komunitas BEPers Indonesia (KBI) mengikuti latihan gabungan nasional (Latgabnas) senam pernapasan Bio Energi Power di Auditorium BPPT, Jakarta, pada 17 Desember lalu. Senam ini dikuti sekitar 400 peserta dari seluruh Indonesia yang juga hari ulang tahun ke -17.

Dengan tema "Merajut Ulang Kesehatan Bangsa (MUKB)," menjadi salah satu butir deklarasi yang dibacakan Ketua Umum, Adi Shasiti Warih.

Saat ini, KBI terus mensosialisasikan senam BEP di seluruh Indonesia. Terakhir, Latgabas digelar di Yogyakarta. Pihaknya terus mensosialisasikan dan mengajak sebanyak-banyaknya orang yang sudah dilatih BEP menjadi BEPers.

Olah gerak dan olah nafas yang ditemukan almarhum Hary J. Angga ini yang kini telah memiliki ribuan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan gerak dan olah nafas ala BEP yang sederhana, dengan hanya tiga gerakan, kesehatan BEPers, sebutan pesertanya, jadi terjaga.

Sementara itu Ketua Umum Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Hayono Isman menyambut positif senam ini. "Kita harapkan BEP bisa bergabung dengan FORMI," kata man4an Menpora itu.

Hayono mengaku bangga, karya anak bangsa ini bermanfaat membangun kesehatan masyarakat Indonesia, bahkan dunia.