Jakarta (ANTARA News) - Mengidolakan seseorang adalah hal yang wajar bagi anak, terutama mereka yang mulai masuk tahap remaja, ujar penggiat pendidikan Najeela Shihab.
Segala yang dilakukan oleh tokoh tersebut menjadi panutan, namun bagaimana bila idolanya memiliki negatif yang tak patut ditiru?
Pendiri sekolah Cikal itu mengatakan orangtua harus mempersiapkan anak menghadapi masa remaja sejak jauh-jauh hari.
Menanamkan sifat kritis sejak dini adalah bekal penting agar anak bisa membedakan mana hal-hal yang boleh atau tidak boleh ditiru dari sosok yang diidolakannya.
"Membuat anak terbiasa berpikir kritis, mempertanyakan, 'ini benar atau tidak?'," ujar Najeela.
Sifat kritis bisa dipupuk semenjak anak mulai mengutarakan rasa ingin tahu mereka terhadap segala hal. Selain itu, biasakan anak untuk membandingkan informasi dari berbagai sumber kredibel.
Ajarkan juga anak untuk melihat secara kritis sosok-sosok di dekatnya, contohnya karakter fiksi dalam dongeng seperti Cinderella beserta kakak dan ibu tirinya.
Dengan berpikir kritis, anak bisa membedakan mana saja aspek yang bisa diikuti dari idolanya.
Kiat mencegah anak ikuti contoh negatif idola
20 Desember 2017 15:03 WIB
Dokumentasi Kang Daniel (kiri) dan Yoon Ji-sung dari grup idola Korea Wanna One. (Yonhap)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: